Pada siapa aku titipkan cinta bila hari sudah rembang petang
Pada siapa aku keluhkan tangis si kecil bila embun sudah tak datang
Pada siapa aku ujarkan cerita kelu saat hati seperti disayat sembilu
Pada siapa aku kembalikan semua bakti suci yang kini melenyapkan asa
(sang janda itupun terisaki)
Pada apa aku tuliskan bait kepergian lelakiku saat lembar haru telah usang
Pada apa aku pahatkan relief janji bila abjadnya telah melayang-layang
Pada apa lagi sementara semua telah malih rupa dan warna
Pada siapa lagi semua bait puisiku ini mesti kutulis syahdu
(sang janda berdiri)
Dimana Dia, saat lelakiku pergi menjelang pagi
Dimana Dia, saat doa penuh dilantunkan berjuta hari
Dimana Dia, saat sumpah serapah melemahkan khayalan suci
Dimana Dia, saat keluh-kesah si kecil menjadi sunyi
Dimana Dia, saat lantunan ayat suci penuh tulus terkunci
Dimana Dia, saat lelakiku tak kembali menjelang pagi
(sang janda tegar dan sadar diri)
Wahaiii...semua cintaku hanya padaMu !
(sang janda telah kehabisan kata-kata)
BY : Syariful Alim