Peribahasa Sunda Dan Artinya Part 6

Peribahasa adalah kata perumpamaan yang halus dan mempunya arti atau makna yang sangat luas. Sunda atau yang lebih dikenal dengan nama kota bandung, kota mode penuh dengan muda mudi energik. ya salah satu budaya yang dimiliki oleh bandung adalah berbahasa. seperti peribahasa contohnya logat orang sunda yang kental dan mempunyai nada tertentu membuat pengucapan peribahasa serasa semakin bermakna. Daripada berlama lama mari deh kita lansung aja.





Kajejek ku hakan
Hasil usaha habis dipergunakan untuk memakan saja.
Kajeun kendor ngagembol, tibatan gancang pincang
Lebih baik lama mengerjakan suatu hal dan berhasil baik daripada cepat mengerjakannya tetapi hasilnya mengecewakan.
Kajeun pait heula amis tungtung, manan amis heula pait tungtung
Lebih baik menceritakan kesulitannya dahulu daripada diiming-imingi dulu oleh keuntungannya, khawatir nanti menyesal.
Kajeun panas tonggong, asal tiis beuteung
Bekerja sehingga akhirnya bisa mendapatkan penghidupan.
Kakeueum ku cai toge
Kalah sama istri sampai-sampai istri menyelewengkan pun dibiarkan saja.
Kalah ka engkeg
Hanya capek melakukan perjalanan saja, sedangkan hasilnya tidak ada.
Kalapa bijil ti cungap
Membuka rahasia sendiri tanpa disengaja.
Kaliung kasiput
Dikelilingi oleh saudara yang kaya.
Kandel kulit beungeut
Tidak punya malu.
Kapiheulaan ngaluluh taneuh
Bangun kesiangan
Kapipit galih kadudut kalbu
Jatuh cinta; tertarik hati.
Kapiring leutik
Mendapat malu.
Karawu kapangku
Susah payah dan duka lara kehidupan sudah dialami, mudah-mudahan anak keturunan kita akan mengalami kebahagiaan nantinya.
Kasep ngalenggereng koneng
Berwajah tampan, berbadan tegap atletis, dan berpakaian perlente.
Kasuhun kalingga murda
Sangat berterima kasih lahir batin.
Katempuhan buntut maung
Menanggung kesulitan atau urusan orang lain.
Katerka ku kira-kira
Menjadi tersangka karena kebetulan ada kaitannya dengan kejadian yang menjadi perkara atau disangka berdosa.
Katindih ku kari-kari
Menjadi tersangka karena kebetulan ada kaitannya dengan kejadian yang menjadi perkara atau disangka berdosa.
Katumbukan catur kadatangan carita
Banyak yang tidak mau karena lebih mementingkan dan menomorsatukan hal-hal yang menyenangkan.
Katurug katatuh
Baru; sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Kawas aeud
Perilakunya tidak baik.
Kawas aki-aki tujuh mulud
Tampak sudah sangat tua; padahal umrunya masih muda.
Kawas anjing kadempet lincar
Berteriak-teriak tanpa alasan.
Kawas anjing tutung buntut
Gelisah; sedang kebingungan.
Kawas anu teu dibedong
Sering keluar masuk tanpa menutup pintu.
Kawas aul
Kebiasaan meludah di sembarang tempat.
Kawas awi sumaer di pasir
Plin-plan dalam pikiran; tidak kuat memegang prinsip.
Kawas badak Cihea
Ke kiri dan ke kanan dan langkahnya cepat seperti orang yang sombong.
Kawas bangkong katuruban batok
Bodoh sekali; sama sekali tidak berilmu.
Kawas bayah kuda
Sangat lusuh, misalnya kain.
Kawas beubeulahan terong
Tidak ada bedanya; persis sekali.
Kawas beusi atah beuleum
Memerah (tentang raut muka orang yang sangat marah).
Kawas birit seeng
Hitam legam.
Kawas bodor reog
Tingkah orang yang membuat tertawa.
Kawas buek beunang mabuk
Menundukkan kepala dalam-dalam serta tidak berani berkata sepatah pun karena merasa bersalah.
Kawas bujur aseupan
Tidak bisa diam ketika duduk.
Kawas cai dina daun bolang
Tiada bekasnya.
Kawas carangka
Dikatakan kepada orang yang senang makan dan rakus.
Kawas careuh bulan
Memakai bedak terlalu tebal.
Kawas ciduh jeung reuhak
Sama-sama buruknya.
Kawas congcorang murus
Orang berbadan tinggi, tetapi sangat kurus.
Kawas cucurut kaibunan
Tampak jelek serta patut dikasihani.
Kawas dodol bulukan
Orang yang berkulit hitam dan memakai bedaknya tidak rata.
Kawas dongeng Si Bosetek
Berubah-ubah peraturan, tetapi tetap tidak ada kemajuan.
Kawas durukan huut
Bahaya yang tak tampak serta semakin lama semakin membesar.
Kawas gaang katincak
Sepi seketika, tiba-tiba terdiam karena kaget atau tidak mau terdengar oleh orang yang baru datang.
Kawas gateuw
Tidak bisa keluar rumah karena penyakit atau usia tua, tetapi badannya gemuk.
Kawas gula jeung peueut
Tampak rukun dan penuh kasih.
Kawas hayam keur endogan
Mondar-mandir tidak bisa diam.
Kawas hayam lamba
Penakut, tidak punya keberanian.
Kawas hayam penyambungan
Merasa tidak menentu, merasa canggung pada sebuah pertemuan, dsb. Karena tidak ada yang kenal.
Kawas heulang pateuh jangjang
Hampir tidak berdaya karena tidak mempunyai orang yang bisa diandalkan.
Kawas hileud peuteuy
Dikatakan kepada orang yang menghalang-halangi maksud orang lain.
Kawas himi-himi
Selamanya selalu berduaan, tidak mau berpisah.
Kawas jogjog mondok
Ribut sekali oleh orang yang berbicara berbarengan dengan keras.
Kawas ka budak rodek hulu
Menghina, melecehkan, seperti kepada orang bodoh atau kepada anak-anak yang belum tahu apa-apa.
Kawas kacang ninggang kajang
Berbicara dengan cepat, lacar, lantang.
Kawas kedok bakal
Buruk rupa.
Kawas kedok rautaneun
Buruk rupa.
Kawas kuda leupas ti gedongan
Melampiaskan segala keinginan karena merasa sudah tidak ada lagi yang menghalanginya.
Kawas langit jeung bumi
Sangat jelas perbedaannya.
Kawas lauk asup kana bubu
Sulit sekali keluar dari salah satu lingkungan tertentu/ oraganisasi.
Kawas leungeun (a)nu palid
Tangan tak mau diam, meraba-raba atau memegang-megang suatu kiri kanan.
Kawas maung meunang
Bibirnya merah karena mengunyah sepah atau merah menyala karena memakai lipstik yang berlebihan.
Kawas nenggeuy endog beubeureumna
Sangat memperhatikan dan sungguh-sungguh menjaga orang yang disayangi karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti sakit, celaka.
Kawas nu dipupul bayu
Tiada daya dan upaya.
Kawas nu keked
Tidak bisa membawa sesuatu.
Kawas nu meunang lotre
Mendapatkan rezeki besar yang tidak disangka-sangka.
Kawas nu mulangkeun panyiraman
Banyak maunya dan susah menyediakannya; keinginannya itu sebisa mungkin harus dipenuuhi walaupun akan sangat menyusahkan.
Kawas pantun teu jeung kacapi
Hanya bisa memberi nasihat saja, tetapi tidak bisa memberi contoh.
Kawas panyeupahan lalay
Sudah lusuh dan mudah sobek.
Kawas perah bedog rautaneun
Buruk rupa.
Kawas Rama jeung Sinta
Serasi, laki-lakinya tampan wanitanya cantik.
Kawas siraru jadi
Banyak orang kian ke mari.
Kawas supa jadi
Cepat beroleh keuntungan atau cepat berkembang.
Kawas tatah
Harus selalu diperintah, tidak bisa atau sadar mengerjakannya sendiri.
Kawas terong beulah dua
Parasnya mirip, baik itu kakek dan adik ataupun ayah dan anak.
Kawas toed
Bawel, banyak bicara.
Kawas tunggul kahuru
Hitam dan berwajah jelek.
Kawas ucing garong
Dikatakan kepada orang jahat yang suka menjarah rumah orang lain, kadang-kadang juga tak segan-segan menganiaya si empunya rumah.
Kawas ucing kumareumbi
Segala diraba, segala dipegang.
Kawas ucing nyanding paisan
Masa tidak tergoda, situasi dan kondisinya mendukung untuk itu.
Kawas wayang pangsisina
Buruk rupa.
Kebo mulih pakandangan
Kembali dari perantauan ke tempat kelahirannya.
Kejo asak angeun datang
Sekehendak dengan maksud kita, maka cepat saja waktu itu juga dilaksanakan.
Kelek jalan
Mengenai tempat yang tidak gampang untuk ditempuh karena tempatnya yang jauh dari jalan raya.
Kembang buruan
Dikatakan kepada anak-anak yang sedang lucu-lucunya serta senang bermain-main di halaman rumah.
Kembang carita
Menjadi bahan perbincangan yang menarik perhatian dalam suatu pertemuan, rapat, diskusi.
Kembang mata
Hal yang disayangi, baik manusia, hewan, maupun benda.
Keuna ku aen
Mendapat musibah karena terlalu banyak yang memuji dan tidak pernah mengucapkan alhamdulilah.
Keuna ku lara teu keuna ku pati
Bisa saja kalah atau cedera, tetapi tidak akan sampai mati.
Keur (nuju) bentang surem
Sedang tidak beruntung.
Keur awak saawakeun
Untuk diri sendiri.
Keur bentang surem
Sedang sial.
Keur meujeuhna bilatung dulang
Sedang masanya untuk diperhatikan dalam hal makanannya.
Keur meujeuhna hejo lembok rambay carita
Sedang masa-masanya banyak harta dan rezeki.
Keur tulang tonggong
Untuk persediaan nanti, persiapan jika terdesak dengan kebutuhan.
Keuyeup apu
Dikatakan kepada orang yang selalu kalah dan tidak punya keinginan.
Kiceupna sabedug sakali
Begitu pendiamnya.
Kiruh ti girang, kiruh ka hilir
Jika yang di atasnya tidak baik dan benar, maka yang di bawahnya pun tentu akan ikut-ikutan menjadi tidak baik dan benar.
semoga bermanfaat dan selamat menikmati :))


0 Response to "Peribahasa Sunda Dan Artinya Part 6"

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Labels

air (4) airmata (3) aku (2) allah (12) anak (5) angin (2) api (1) arti (22) arti bahasa jawa (27) artis (4) asa (9) asmara (22) ayah (3) bahagia (3) bahasa (22) bahasa jawa (24) bangkit (3) batu (3) berjuang (3) binatang (1) budaya (15) budaya jawa (14) bulan (1) bunga (2) canda (4) cerita (7) Chairil Anwar (5) cinta (66) damai (1) derita (1) doa (10) duka (9) dunia (9) elang (1) film (1) gadis (1) galau (22) gila (1) hakiki (3) harapan (5) hari (4) hati (59) hatiku (3) hidup (12) hidup. puisi hati (6) hujan (7) ibu (6) ikhlas (4) ilalang (1) indah (2) indonesia (27) istri (2) jakarta (1) jalaludin rumi (15) jalan (2) jalang (1) janji (5) jawa (28) jiwa (25) kangen (1) kasih (2) kata (44) kata bijak (25) kawin (1) kekasih (4) kenyataan (4) kisah (8) kopi (1) kota (1) kumpulan bahasa (22) langit (1) lara (1) laut (5) lelaki (16) luka (6) maaf (1) madura (1) malam (4) manusia (29) masjid (3) matahari (2) mati (5) melukis (1) mimpi (3) mutiara (6) nafas (1) nama (6) narasi (1) nasehat (10) nasib (1) nasihat (10) neraka (2) orang (5) orang miskin (1) pagi (6) pantai (2) pasir (2) penjara (3) peribahasa (20) peribahasa sunda (13) puisi (47) puisi hati (69) pulang (1) rabiah al adawiyah (15) rahasia (1) rasa (16) rembulan (2) rindu (19) rokok (2) rupiah (1) sahabat (17) sajak (21) sang pencipta (11) sedih (1) sejak (2) sejati (2) sempurna (1) senja (2) senyum (8) seorang (2) sepi (1) siang (1) sketsa (1) suci (1) suka (5) sunda (6) sunyi (1) sunyi. cinta (1) surat (2) surga (3) syair cinta (14) syariful alim (45) tanah (1) tangis (11) tawa (8) terbang (2) tuhan (38) tujuan (1) usaha (7) W.S Rendra (3) wajah (1) waktu (2) wanita (23)