Kajejek ku hakan Hasil usaha habis dipergunakan untuk memakan saja. |
Kajeun kendor ngagembol, tibatan gancang pincang Lebih baik lama mengerjakan suatu hal dan berhasil baik daripada cepat mengerjakannya tetapi hasilnya mengecewakan. |
Kajeun pait heula amis tungtung, manan amis heula pait tungtung Lebih baik menceritakan kesulitannya dahulu daripada diiming-imingi dulu oleh keuntungannya, khawatir nanti menyesal. |
Kajeun panas tonggong, asal tiis beuteung Bekerja sehingga akhirnya bisa mendapatkan penghidupan. |
Kakeueum ku cai toge Kalah sama istri sampai-sampai istri menyelewengkan pun dibiarkan saja. |
Kalah ka engkeg Hanya capek melakukan perjalanan saja, sedangkan hasilnya tidak ada. |
Kalapa bijil ti cungap Membuka rahasia sendiri tanpa disengaja. |
Kaliung kasiput Dikelilingi oleh saudara yang kaya. |
Kandel kulit beungeut Tidak punya malu. |
Kapiheulaan ngaluluh taneuh Bangun kesiangan |
Kapipit galih kadudut kalbu Jatuh cinta; tertarik hati. |
Kapiring leutik Mendapat malu. |
Karawu kapangku Susah payah dan duka lara kehidupan sudah dialami, mudah-mudahan anak keturunan kita akan mengalami kebahagiaan nantinya. |
Kasep ngalenggereng koneng Berwajah tampan, berbadan tegap atletis, dan berpakaian perlente. |
Kasuhun kalingga murda Sangat berterima kasih lahir batin. |
Katempuhan buntut maung Menanggung kesulitan atau urusan orang lain. |
Katerka ku kira-kira Menjadi tersangka karena kebetulan ada kaitannya dengan kejadian yang menjadi perkara atau disangka berdosa. |
Katindih ku kari-kari Menjadi tersangka karena kebetulan ada kaitannya dengan kejadian yang menjadi perkara atau disangka berdosa. |
Katumbukan catur kadatangan carita Banyak yang tidak mau karena lebih mementingkan dan menomorsatukan hal-hal yang menyenangkan. |
Katurug katatuh Baru; sudah jatuh tertimpa tangga pula. |
Kawas aeud Perilakunya tidak baik. |
Kawas aki-aki tujuh mulud Tampak sudah sangat tua; padahal umrunya masih muda. |
Kawas anjing kadempet lincar Berteriak-teriak tanpa alasan. |
Kawas anjing tutung buntut Gelisah; sedang kebingungan. |
Kawas anu teu dibedong Sering keluar masuk tanpa menutup pintu. |
Kawas aul Kebiasaan meludah di sembarang tempat. |
Kawas awi sumaer di pasir Plin-plan dalam pikiran; tidak kuat memegang prinsip. |
Kawas badak Cihea Ke kiri dan ke kanan dan langkahnya cepat seperti orang yang sombong. |
Kawas bangkong katuruban batok Bodoh sekali; sama sekali tidak berilmu. |
Kawas bayah kuda Sangat lusuh, misalnya kain. |
Kawas beubeulahan terong Tidak ada bedanya; persis sekali. |
Kawas beusi atah beuleum Memerah (tentang raut muka orang yang sangat marah). |
Kawas birit seeng Hitam legam. |
Kawas bodor reog Tingkah orang yang membuat tertawa. |
Kawas buek beunang mabuk Menundukkan kepala dalam-dalam serta tidak berani berkata sepatah pun karena merasa bersalah. |
Kawas bujur aseupan Tidak bisa diam ketika duduk. |
Kawas cai dina daun bolang Tiada bekasnya. |
Kawas carangka Dikatakan kepada orang yang senang makan dan rakus. |
Kawas careuh bulan Memakai bedak terlalu tebal. |
Kawas ciduh jeung reuhak Sama-sama buruknya. |
Kawas congcorang murus Orang berbadan tinggi, tetapi sangat kurus. |
Kawas cucurut kaibunan Tampak jelek serta patut dikasihani. |
Kawas dodol bulukan Orang yang berkulit hitam dan memakai bedaknya tidak rata. |
Kawas dongeng Si Bosetek Berubah-ubah peraturan, tetapi tetap tidak ada kemajuan. |
Kawas durukan huut Bahaya yang tak tampak serta semakin lama semakin membesar. |
Kawas gaang katincak Sepi seketika, tiba-tiba terdiam karena kaget atau tidak mau terdengar oleh orang yang baru datang. |
Kawas gateuw Tidak bisa keluar rumah karena penyakit atau usia tua, tetapi badannya gemuk. |
Kawas gula jeung peueut Tampak rukun dan penuh kasih. |
Kawas hayam keur endogan Mondar-mandir tidak bisa diam. |
Kawas hayam lamba Penakut, tidak punya keberanian. |
Kawas hayam penyambungan Merasa tidak menentu, merasa canggung pada sebuah pertemuan, dsb. Karena tidak ada yang kenal. |
Kawas heulang pateuh jangjang Hampir tidak berdaya karena tidak mempunyai orang yang bisa diandalkan. |
Kawas hileud peuteuy Dikatakan kepada orang yang menghalang-halangi maksud orang lain. |
Kawas himi-himi Selamanya selalu berduaan, tidak mau berpisah. |
Kawas jogjog mondok Ribut sekali oleh orang yang berbicara berbarengan dengan keras. |
Kawas ka budak rodek hulu Menghina, melecehkan, seperti kepada orang bodoh atau kepada anak-anak yang belum tahu apa-apa. |
Kawas kacang ninggang kajang Berbicara dengan cepat, lacar, lantang. |
Kawas kedok bakal Buruk rupa. |
Kawas kedok rautaneun Buruk rupa. |
Kawas kuda leupas ti gedongan Melampiaskan segala keinginan karena merasa sudah tidak ada lagi yang menghalanginya. |
Kawas langit jeung bumi Sangat jelas perbedaannya. |
Kawas lauk asup kana bubu Sulit sekali keluar dari salah satu lingkungan tertentu/ oraganisasi. |
Kawas leungeun (a)nu palid Tangan tak mau diam, meraba-raba atau memegang-megang suatu kiri kanan. |
Kawas maung meunang Bibirnya merah karena mengunyah sepah atau merah menyala karena memakai lipstik yang berlebihan. |
Kawas nenggeuy endog beubeureumna Sangat memperhatikan dan sungguh-sungguh menjaga orang yang disayangi karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti sakit, celaka. |
Kawas nu dipupul bayu Tiada daya dan upaya. |
Kawas nu keked Tidak bisa membawa sesuatu. |
Kawas nu meunang lotre Mendapatkan rezeki besar yang tidak disangka-sangka. |
Kawas nu mulangkeun panyiraman Banyak maunya dan susah menyediakannya; keinginannya itu sebisa mungkin harus dipenuuhi walaupun akan sangat menyusahkan. |
Kawas pantun teu jeung kacapi Hanya bisa memberi nasihat saja, tetapi tidak bisa memberi contoh. |
Kawas panyeupahan lalay Sudah lusuh dan mudah sobek. |
Kawas perah bedog rautaneun Buruk rupa. |
Kawas Rama jeung Sinta Serasi, laki-lakinya tampan wanitanya cantik. |
Kawas siraru jadi Banyak orang kian ke mari. |
Kawas supa jadi Cepat beroleh keuntungan atau cepat berkembang. |
Kawas tatah Harus selalu diperintah, tidak bisa atau sadar mengerjakannya sendiri. |
Kawas terong beulah dua Parasnya mirip, baik itu kakek dan adik ataupun ayah dan anak. |
Kawas toed Bawel, banyak bicara. |
Kawas tunggul kahuru Hitam dan berwajah jelek. |
Kawas ucing garong Dikatakan kepada orang jahat yang suka menjarah rumah orang lain, kadang-kadang juga tak segan-segan menganiaya si empunya rumah. |
Kawas ucing kumareumbi Segala diraba, segala dipegang. |
Kawas ucing nyanding paisan Masa tidak tergoda, situasi dan kondisinya mendukung untuk itu. |
Kawas wayang pangsisina Buruk rupa. |
Kebo mulih pakandangan Kembali dari perantauan ke tempat kelahirannya. |
Kejo asak angeun datang Sekehendak dengan maksud kita, maka cepat saja waktu itu juga dilaksanakan. |
Kelek jalan Mengenai tempat yang tidak gampang untuk ditempuh karena tempatnya yang jauh dari jalan raya. |
Kembang buruan Dikatakan kepada anak-anak yang sedang lucu-lucunya serta senang bermain-main di halaman rumah. |
Kembang carita Menjadi bahan perbincangan yang menarik perhatian dalam suatu pertemuan, rapat, diskusi. |
Kembang mata Hal yang disayangi, baik manusia, hewan, maupun benda. |
Keuna ku aen Mendapat musibah karena terlalu banyak yang memuji dan tidak pernah mengucapkan alhamdulilah. |
Keuna ku lara teu keuna ku pati Bisa saja kalah atau cedera, tetapi tidak akan sampai mati. |
Keur (nuju) bentang surem Sedang tidak beruntung. |
Keur awak saawakeun Untuk diri sendiri. |
Keur bentang surem Sedang sial. |
Keur meujeuhna bilatung dulang Sedang masanya untuk diperhatikan dalam hal makanannya. |
Keur meujeuhna hejo lembok rambay carita Sedang masa-masanya banyak harta dan rezeki. |
Keur tulang tonggong Untuk persediaan nanti, persiapan jika terdesak dengan kebutuhan. |
Keuyeup apu Dikatakan kepada orang yang selalu kalah dan tidak punya keinginan. |
Kiceupna sabedug sakali Begitu pendiamnya. |
Kiruh ti girang, kiruh ka hilir Jika yang di atasnya tidak baik dan benar, maka yang di bawahnya pun tentu akan ikut-ikutan menjadi tidak baik dan benar. |
semoga bermanfaat dan selamat menikmati :))
0 Response to "Peribahasa Sunda Dan Artinya Part 6"
Post a Comment