Kokod monongeun Tak lekas matang karena sering dipegang-pegang atau diraba-raba. |
Kokojona Paling pandai. |
Kokolot begog Anak kecil yang berbicara seperti orang tua; sok tahu. |
Kokoro manggih mulud Serakah mengumpulkan harta benda atau makan dengan lahap sehingga lupa akan sopan santun, lupa akan baik dan buruk. |
Kokoro nyenang Memperlihatkan kekayaan yang tak seberapa karena ingin mendapat pujian. |
Kokoro nyoso, malarat rosa Miskin sekali; sangat melarat. |
Kolot dapuran Tua menurut garis keturunan. |
Kolot dina beuheung munding Sudah tua tetapi tidak banyak tentang sesuatu hal. |
Kolot kolotok Sudah berusia tua namun kurang pengetahuan, kurang mengikuti perkembangan. |
Kolot pawongan Masih berusia muda namun tampak seperti orang tua. |
Kolot sapeuting Sudah berumur kelihatannya, hanya saja bodohnya, tidak tahu apa-apa. |
Koreh-koreh cok Usaha orang kecil, hasilnya hanya untuk memenuhi kebutuhan pada waktu itu saja. |
Kotok bongkok kumorolong, kacingcalang kumarantang Ikut-ikutan berbicara. |
Kudu asak jeujeuhan Harus banyak pertimbangan dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu. |
Kudu bisa ngeureut miceun Harus bisa memanfaatkan rezeki sehingga tidak cepat-cepat habis dan bisa dipergunakan lagi di masa mendatang. |
Kudu boga pikir kadua leutik Jangan polos sekali, harus berpikir dua kali, harus ada rasa curiga. |
Kudu ngukur ka kujur, nimbang ka awak Memikirkan sesuatu hal, sesuai atau tidak dengan keadaan diri sendiri. |
Kudu nyaho lautanana, kudu nyaho tatambanganana Harus mengetahui keadaan yang sesungguhnya, harus mengetahui tabiatnya, tingkah lakunya, kesenangannya, dan ketidaksenangannya. |
Kujang dua pangadekna Usaha yang mendatangkan dua keuntungan sekaligus. |
Kukuh Ciburuy Ngotot; tidak mau menerima pendapat orang lain yang lebih baik. |
Kukuk sumpung dilawan dada leway Sama buruknya; orang yang sedang marah dihadapi dengan marah pula. |
Kulak canggeum Nasib baik atau buruk yang sudah ditentukan sejak dari awal oleh Tuhan Yang Maha Esa. |
Kumaha bule hideungana (bae) Bagaimana kenyataannya nanti saja. |
Kumaha ceuk nu dibendo (bae) Terserah yang berkuasa saja; tidak punya pendirian. |
Kumaha kecebur caina, geletuk batuna bae Bagaimana nanti saja. |
Kumaha ramena pasar Ikut-ikutan bagaimana selera pasar, bagaimana ramainya saja. |
Kumis bangbara ngaliang Kumis yang masuk ke lubang hidung. |
Kunang-kunang nerus bumi Ayahnya sudah tidak menjabat lagi, suatu saat anak-anaknya pasti ada yang mempunyai jabatan seperti ayahnya. |
Kur'an butut Keturunan bangsawan, sudah tua, dan tidak mempunyai apa-apa, tetapi masih hidup seperti bangsawan. |
Kurang jeujeuhan Kurang hati-hati; kurang perhitungan. |
Kurang saeundan Orang yang tidak benar ingatannya, kurang ingatan; orang gila. |
Kuru aking ngajangjawing Kurus kering atau sangat kurus karena terlalu banyak pikiran atau memikirkan sesuatu yang menyakitkan. |
Kuru cileuh kentel peujit Mengurangi tidur, mengurangi makan karena mempunyai maksud tertentu. |
Kuru kurulang-kuruling Hidup sengsara terlunta-lunta. |
Kurung batok Tidak mau pergi jauh sehingga tidak banyak yang diketahui. |
Labuh diuk tiba neundeut Sama salahnya atau sama celakanya. |
Laer gado Suka meniginkan makanan orang lain. |
Lain bantrak-bantrakeun Bukan tandingan; bukan lawan. |
Lain ku tulang munding kabeureuyan mah, ku cucuk peda Masalah bisa datang oleh sesuatu hal yang kecil, tidak selamanya oleh hal-hal yang besar. |
Lain lantung tambuh laku, lain lentang tanpa beja Bukan sembarang pergi bertamu ke rumah orang, tetapi ada hal penting yang akan disampaikan. |
Lain palid ku cikiih Bukan orang yang datang tapa tujuan, bukan orang yang datang sembarangan saja. |
Laki rabi tegang pati Melupakan keluarga serta berani mempertaruhkan nyawa untuk membela nusa dan bangsa. |
Lalaki kermbang kamangi Laki-laki yang tidak mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga. |
Lalaki langit lalanang jagat Laki-laki yang gagah perkasa serta tampan. |
Landung kandungan laer aisan Banyak pertimbangan; orang yang bijaksana. |
Langkung saur bahe carek Gampang sekali marah dan berbicara yang menyakitkan hati orang lain. |
Lantip budi Mudah mengerti akan maksud atau keinginan orang lain walaupun tidak dikatakan secara langsung. |
Lara aen Mendapat musibah karena terlalu banyak yang memuji dan tidak pernah mengucapkan alhamdulilah. |
Lauk buruh milu mijah Turut campur dalam masalah yang bukan urusannya atau bidangnya. |
Legeg lebe budi santri, ari lampah euwah-euwah Orang jahat dapat mengelabui orang lain dengan tingkah laku yang baik. |
Legok tapak genteng kadek Banyak pengetahuan dan pengalamannya. |
Lelengkah halu Baru bisa berjalan selangkah demi selangkah. |
Leleyep asu Belum benar-benar tidur. |
Lembur singkur mandala singkah Daerah yang tersembunyi serta jauh; daerah terpencil. |
Lengkah kapiceun Berpergian dengan tujuan tertentu, namun tidak berhasil. |
Lengkeh lege Berpinggang rata karena berbadan gemuk. |
Lentah darat Orang yang meminjamkan uang dengan rente. |
Lesang kuras Tidak bisa menyisakan uang untuk disimpan. |
Letah leuwih seukeut manan pedang Luka hati karena kata-kata terasa lebih menyakitkan daripada luka biasa. |
Leubeut buah hejo daun Sedang masanya banyak rezeki, banyak harta. |
Leuleus awak Rela disuruh-suruh; rajin. |
Leuleus jeujeur liat tali Penuh pertimbangan, penyabar, tidak cepat marah atau emosi. |
Leuleus kejo poena Mula-mula galak, bengis, tetapi lama-kelamaan menjadi baik. |
Leumpang nurutkeun indung suku Berjalan tidak tentu tujuannya. |
Leumpeuh yuni Berhati lemah, mudah terpengaruh, mudah tergoda, terutama oleh wanita. |
Leunggeuh cau beuleum Sebelum suatu pekerjaan selesai sudah mengerjakan hal lainnya. |
Leungit tanpa lebih ilang tanpa karana Hilang tidak berbekas dan tanpa sebab yang jalas, sungguh tidak dapat dimengerti. |
Leutik burih Kecil hati; penakut. |
Leutik cahak gede cohok Penghasilan yang sedikit, tetapi pengeluarannya lebih banyak. |
Leutik pucus Kecil hati; penakut. |
Leutik ringkang gede bugang Sudah menjadi kebiasaan orang jika meninggal banyak sekali urusannya, apalagi jika meninggal di tempat jauh. |
Leutik-leutik cabe rawit Orang yang bertubuh kecil namun pemberani. |
Leutik-leutik ngagalatik Orang yang bertubuh kecil namun pemberani. |
Leuweung gonggong simagonggong, leuweung si sumenem kakobet Hutan belantara dan menakutkan. |
Leuwi jero beunang diteuleuman, hate jelema najan deet teu kakobet Baik buruknya pikiran orang sulit untuk ditebak. |
Liang cocopet Tempat kecil dan terpencil. |
Lieuk euweuh ragap taya Melarat; tidak punya apa-apa. |
Lindeuk japati Tampaknya jinak tetapi tak mudah ditangkap, bisa bersikap manis tetapi tidak bisa dipermainkan. |
Lindeuk piteuk Tampaknya jinak tetapi tak mudah ditangkap, bisa bersikap manis tetapi tidak bisa dipermainkan. |
Loba (teuing) jaksa Terlalu banyak yang memberi nasihat atau pertimbangan. |
Loba catur tanpa bukur Banyak berkata tetapi tidak ada buktinya. |
Lodong kosong ngelentrung Dikatakan kepada orang yang bodoh, tetapi banyak bicara tanpa isi. |
Lolondokan Bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan atau keadaan zaman. |
Luhur kokopan Tinggi hati, sombong, angkuh. |
Luhur kuta gede dunya Kaya raya serta sangat berpengaruh. |
Luhur pamakanan Tinggi hati, sombong, angkuh. |
Luhur tincak Bertingkah laku seperti orang yang berpangkat tinggi. |
Luhur tulupan Mempunyai keinginan atau cita-cita yang tinggi yang tidak didukung oleh keadaannya. |
Luncat mulang Tidak teguh memegang janji. |
Lungguh tutut Seperti baik terlihatnya, padahal nakal sekali. |
Lungguh tutut bodo keong, sawah sakotak kaider kabeh Seperti baik terlihatnya, padahal nakal sekali. |
Mabok pangkat Sombong, merasa diri punya jabatan tertinggi. |
Macan biungan Orang yang tidak rukun dengan tetangga sekampung. |
Maen sabun Tidak bermain secara wajar. |
Malengpeng pakel ku munding Melakukan suatu hal yang tidak akan mungkin berhasil. |
Maliding sanak Tidak adil, pilih kasih. |
Malik ka temen Tadinya main-main, akhirnya menjadi sungguh-sungguh. |
Malik mepeh Tidak bisa diam karena menahan rasa sakit. |
Malik rabi pindah ngawula Mengantarkan makanan kepada majikan atau atasan baru. |
Malikkeun pakarang Melawan kepada majikan dengan menggunakan senjata pemberian majikannya.
Semoga bermanfaat :)
|
0 Response to "Peribahasa Sunda Dan Artinya Part 7"
Post a Comment