Peribahasa Sunda Dan Artinya Part 13

Di kebudayaan melayu peribahasa sering dipakai atau diucapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan kata lain sastra lisan ini merupakan salah satu sarana enkulturasi dalam proses penanaman nilai-nilai adat dari waktu ke waktu.  Peribahasa mencakup ungkapan, pepatah, perumpamaan, ibarat, tamsil. (Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan Badudu-Zain (1994)). Pada umumnya, kelompok kata atau kalimat dalam peribahasa memiliki struktur susunan yang tetap, dan merupakan kiasan terhadap suatu maksud. Kalimat yang dipakai biasanya mengesankan dan memiliki arti yang luas. Peribahasa atau pepatah adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung aturan dasar dalam berperilaku. Jika peribahasa berupa ungkapan yang sangat baik, maka disebut dengan istilah aforisme.  Didalam suatu peribahasa terdapat unsur sistem budaya masyarakat yang berhubungan dengan nilai-nilai, pandangan hidup, norma dan suatu aturan dalam masyarakat. Maka dari itu langsung saja baca artikel dibawah ini.




Tembong gelor
Seperti dekat, padahal sebenarnya jauh.
Tembong tambagana
Ketahuan jeleknya atau ketahuan yang mula-mulanya ditutup-tutupi.
Teng manuk teng anak merak kukuncungan
Tabiat anak yang diturunkan dari orang tuanya, terutama tabiat baiknya.
Terusing ratu rembesing kusumah
Keturunan ningrat, keturunan bangsaawn.
Teu asa jeung jiga
Akrab sekali.
Teu asup ka rewah mulud
Tidak diakui karena berbeda dengan yang lain.
Teu asup kolem
Tidak masuk hitungan; tidak diakui sebagai bagian dari sebuah komunitas.
Teu aya geuneuk maleukmeuk
Bersih hati, tidak menaruh dendam.
Teu aya sarebuk samerang nyamu
Tidak ada sedikit pun.
Teu bade gawe
Tidak pantas bisa bekerja.
Teu basa teu carita 
Tidak memberi kabar sama sekali.
Teu basa-basa acan
Tidak memperlihatkan rasa bahagia, rindu atau syukur.
Teu beja teu carita
Tidak memberi kabar sedikit pun.
Teu beunang dikoet ku nu keked
Sungguh pelit sekali, tidak sudi menolong orang lain yang sedang kesusahan.
Teu boga pikir rangkepan
Polos, tidak mempunyai perasaan curiga.
Teu boga tulang tonggong
Tidak punya penopang hidup.
Teu busik bulu salambar
Selamat; terhindar dari musuh atau maut.
Teu busik-busik acan
Selamat dari bahaya musuh.
Teu cai herang-herang acan
Tidak dijamu apa-apa.
Teu cari ka Batawi, tapi ka salaki
Sandang pangan hanya ingin tercukupi oleh suami.
Teu di hurang teu di keuyeup
Dalam hal perasaan, baik bangsawan atau orang biasa, semuanya sama saja.
Teu diambeuan
Tidak ditakuti (kepada orang).
Teu dibere cai atah = teu dibere ciatah
Tidak dimanja, sebaliknya justru dimarahi.
Teu didenge ku tai ceuli
Tidak diperhatikan sama sekali.
Teu didingding kelir
Berkata apa adanya, tidak ada yang ditutup-tutupi.
Teu dipiceun sasieur
Persis sekali, tidak ada bedanya sedikit pun.
Teu ditari teu ditakon
Tidak dihiraukan, dibiarkan begitu saja tidak ditanya sedikit pun.
Teu eleh geleng
Tidak kalah kekuatan, tidak kalah kepandaian, atau tidak kalah berbicara oleh orang lain.
Teu elok teu embol
Tidak kelihatan, tidak terlihat datang dan perginya.
Teu gedag bulu salambar
Tidak merasa takut sedikit pun oleh ancaman lawan.
Teu gugur teu angin
Tidak jelas asalnya.
Teu hir teu walahir, teu kakak teu caladi, teu aro-aro acan
Tidak ada hubungan saudara sedikit pun.
Teu inget sacongo buuk
Lupa sama sekali.
Teu jauh laukna
Dikatakan kepada orang bahwa siapa pun tentu akan ada yang bisa dikerjakan.
Teu kakurung ku entik
Tidak termasuk hitungan yang harus ditanggung makannya.
Teu kaleungitan peuting
Belum pernah terjadi suami semalam suntuk tidak ada dirumah, pertanda tidak mempunyai istri muda.
Teu kaur buluan
Setiap memiliki sesuatu selalu habis lagi.
Teu lemek teu nyarek
Tidak berkata sepatah kata pun.
Teu mais teu meuleum
Tidak ikut-ikuta; tidak tahu apa-apa; tidak mempunyai hubungan apa-apa.
Teu meunang cai atah = teu meunang ciatah
Tidak memihak kepada kita.
Teu nalipak maneh
Tidak memngukur kemampuan atau keadaan diri sendiri, melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan dirinya sendiri.
Teu ngalarung nu burung, teu nyesakeun nu edan
Mengumbar nafsu syawat dan sudah tidak pilih-pilih lagi.
Teu nginjeum ceuli, teu nginjeum mata
Menyaksikan sendiri, bukan sekadar berita dari orang lain.
Teu nyaho di alip bingkeng
Tidak bisa baca tulis; buta huruf.
Teu nyaho di cedo
Tidak tahu sopan santun.
Teu nyaho di hitut bau
Tidak banyak pengalaman sehingga belum bisa membedakan yang baik dan yang buruk.
Teu nyaho di kaler kidul
Linglung, bingung.
Teu nyaho di lauk
Tidak tahu sesuatu yang akan menguntungkan atau menyenangkan.
Teu pindo damel
Tidak berbohong.
Teu pindo gawe
Tidak berbohong.
Teu puguh alang ujurna
Susunannya tidak sistematis.
Teu puguh monyet hideungna
Tidak menentu akhirnya.
Teu sanak teu kadang
Tidak mempunyai sanak saudara sama sekali.
Teu tuah teu dosa
Tidak bersalah apa-apa.
Teu uyahan
Tidak lucu, menyebalkan.
Teu wawuh wuwuh pajauh, teu loma tambah paanggang
Karena tidak kenal atau tidak akrab, tentunya tidak akan bersahabat, tidak saling menolong, dan tidak saling mengasihi.
Teujauh ti tihang juru, teu anggang ti tihang tengah
Wajah jelek, jelek pula perilakunya.
Ti batan kapok anggur gawok
Tidak jera malah semakin menjadi-jadi.
Ti batan meunang pala, anggur meunang palu
Bukannya mendapat pujian atau upah, malah dimarahi atau mendapat hukuman.
Ti kikirik nepi ka jadi anjing
Dari kecil hingga dewasa.
Ti luhur sausap rambut, ti handap sahibas dampal
Meminta maaf karena merasa sudah melakukan kesalahan atau mempunyai dosa.
Ti nanggerang lila beurang, ti nanggorek lila poek
Dari tempat yang amat jauh dari kota.
Ti ngongkoak nepi ka ngungkueuk
Sejak anak-anak sampai bungkuk karena tua.
Ti penting kapalingan, ti beurang kasayaban
Beberapa kali mengalami kerugian atau mengalami musibah.
Tibalik pasangan
Bukan begitu seharusnya; bertolak belakang dengan yang benar.
Tiis ceuli heranng mata
Merasa senang hati, tak ada yang dirisaukan, tidak mendengar atau melihat sesuatu yang tidak menyenangkan.
Tiis dingin paripurna
Begitu senangnya, begitu puasnya.
Tiis leungeun
Selalu berhasil baik jika bercocok tanam.
Tiis-tiis jahe
Tidak ribut, tenang-tenang saja, walaupun menghadapi pekerjaan yang banyak dan susah.
Tikoro andon peso
Mendekati orang yang akan menghukum atau akan menyakiti diri kita.
Tikoro kotokeun, (careham hayameun)
Pagi-pagi sekali sudah harus mengisi perut.
Tilas tepus
Hanya sekadar cukup saja, tidak ada lebihnya, tidak ada kurangnya.
Tinggal tulang jeung kulit
Sangat kurus, kurus sekali.
Tinggar kalongeun
Sudah tidak mempan lagi dinasihati serta dimaarahi karena terlalu keras atau terlalu sering dimarahi.
Tipu keling ragaji inggris
Pintar dalam hal kejahatan, pintar dalam hal menipu.
Tisusut tidungdung
Bekerja berat serta repot.
Titip diri sangsang badan
Menitipkan diri; berbakti agar ada yang memberi sandang dan pangan.
Titirah ngadon kanceuh
Mencari kebahagiaan tetapi malah mendapatkan kesusahan.
Totopong heureut dibeber-beber, (geus) tangtu soeh
Mengatur uang belanja dari penghasilan atau pendapatan yang begitu kecilnya, tentu saja sangat menyulitkan.
Trong kohkol morongkol, dur bedug murungkut
Orang yang malas sekali bangun di waktu subuh.
Tuang jinis
Menertawakan perkataan sendiri atau lucu kata dirinya sendiri.
Tudung acungan
Disuruh mengerjakan sesuatu malah menyuruh kembali kepada orang lain.
Tugur tundan cuntang gantang
Menjalankan tugas untuk negara.
Tukang jilat
Penjilat, supaya lebih disayangi oleh majikan, cepat naik pangkat, jabatan.
Tukuh Ciburuy
Keteguhan yang berlebihan; tidak mau menerima pendapat orang lain yang lebih benar.
Tumenggung sundung patih arit
Bukan keturunan bangsawan meskipun sudah mempunyai jabatan.
Tumorojog tanpa larapan
Datang tanpa memberi kabar lebih dahulu.
Tumpang sirang
Merasa canggung; tak pantas dalam berdandan atau mengenakan sesuatu.
Tunggul dirarud catang dirumpak
Melampiaskan hawa nafsu, tidak ada yang dianggap terlarang, dilabrak saja.
Tunggul kuras
Uang yang sengaja disisakan sedikit untuk isi kantong agar tidak kosong sama sekali atau tidak punya simpanan sama sekali.
Tunggul sirungan catang supaan
Ada peristiwa yang jelek atau menyebabkan tidak senang di kemudian hari.
Tungkul ka jukut, tanggah ka sadapan
Bekerja sungguh-sungguh, tidak tergoda oleh hal-hal lain.
Turun ka ranjang
Kawin kepada adik ipar setelah kakaknya meninggal dunia.
Turunan tumenggung sundung, patih arit
Bukan keturunan ningrat walaupun menjadi pejabat.
Tutung atahan
Hanya sebagian yang bagus; hanya sebagian yang bisa.
Tuturut munding
Meniru tingkah laku orang lain walaupun tidak mengerti akan maksudnya atau meniru kelakuan orang laiin tidak mempertimbangkan sesuai tidaknya bagi diri sendiri.
Tutus langkung kepang halang
Ucapan atau perkataan yang salah atau tidak benar penggunaan tata krama bahasanya.
Uang semir
Uang sogok agar keinginan kita cepat dikabulkan.
Ubar puruluk
Perkataan untuk sekadar menenteramkan pikiran dan perasaan, jangan sampai terus menerus mengeluh.
Ucing nyanding paisan
Dikatakan kepada orang jahat yang suka menjarah rumah orang lain, kadang-kadang juga tak segan-segan menganiaya si empunya rumah.

Semoga Bermanfaat :))

0 Response to "Peribahasa Sunda Dan Artinya Part 13"

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Labels

air (4) airmata (3) aku (2) allah (12) anak (5) angin (2) api (1) arti (22) arti bahasa jawa (27) artis (4) asa (9) asmara (22) ayah (3) bahagia (3) bahasa (22) bahasa jawa (24) bangkit (3) batu (3) berjuang (3) binatang (1) budaya (15) budaya jawa (14) bulan (1) bunga (2) canda (4) cerita (7) Chairil Anwar (5) cinta (66) damai (1) derita (1) doa (10) duka (9) dunia (9) elang (1) film (1) gadis (1) galau (22) gila (1) hakiki (3) harapan (5) hari (4) hati (59) hatiku (3) hidup (12) hidup. puisi hati (6) hujan (7) ibu (6) ikhlas (4) ilalang (1) indah (2) indonesia (27) istri (2) jakarta (1) jalaludin rumi (15) jalan (2) jalang (1) janji (5) jawa (28) jiwa (25) kangen (1) kasih (2) kata (44) kata bijak (25) kawin (1) kekasih (4) kenyataan (4) kisah (8) kopi (1) kota (1) kumpulan bahasa (22) langit (1) lara (1) laut (5) lelaki (16) luka (6) maaf (1) madura (1) malam (4) manusia (29) masjid (3) matahari (2) mati (5) melukis (1) mimpi (3) mutiara (6) nafas (1) nama (6) narasi (1) nasehat (10) nasib (1) nasihat (10) neraka (2) orang (5) orang miskin (1) pagi (6) pantai (2) pasir (2) penjara (3) peribahasa (20) peribahasa sunda (13) puisi (47) puisi hati (69) pulang (1) rabiah al adawiyah (15) rahasia (1) rasa (16) rembulan (2) rindu (19) rokok (2) rupiah (1) sahabat (17) sajak (21) sang pencipta (11) sedih (1) sejak (2) sejati (2) sempurna (1) senja (2) senyum (8) seorang (2) sepi (1) siang (1) sketsa (1) suci (1) suka (5) sunda (6) sunyi (1) sunyi. cinta (1) surat (2) surga (3) syair cinta (14) syariful alim (45) tanah (1) tangis (11) tawa (8) terbang (2) tuhan (38) tujuan (1) usaha (7) W.S Rendra (3) wajah (1) waktu (2) wanita (23)