Peribahasa Sunda Dan Artinya Part 12

Peribahasa atau pepatah adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung aturan dasar dalam berperilaku. Jika peribahasa berupa ungkapan yang sangat baik, maka disebut dengan istilah aforisme.  Peribahasa mencakup ungkapan, pepatah, perumpamaan, ibarat, tamsil. (Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan Badudu-Zain (1994)). Pada umumnya, kelompok kata atau kalimat dalam peribahasa memiliki struktur susunan yang tetap, dan merupakan kiasan terhadap suatu maksud. Kalimat yang dipakai biasanya mengesankan dan memiliki arti yang luas. Didalam suatu peribahasa terdapat unsur sistem budaya masyarakat yang berhubungan dengan nilai-nilai, pandangan hidup, norma dan suatu aturan dalam masyarakat. Di kebudayaan melayu peribahasa sering dipakai atau diucapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan kata lain sastra lisan ini merupakan salah satu sarana enkulturasi dalam proses penanaman nilai-nilai adat dari waktu ke waktu. Maka dari itu langsung saja baca artikel dibawah ini.





Saketek sapihanean sabata sarimbagan
Satu hati; seia sekata, senasib sepenanggungan.

Sakirincinging duit sakocopoking bogo
Bermacam hal yang mempunyai daya tarik.

Sakuru-kuru(na) lembu saregeng-regeng(na) bateng
Semiskin-miskinnya orang yang mempunyai jabatan tentunya tidak semiskin rakyat jelata yang tidak punya apa-apa.

Salah kaparah
Salah tetapi sudah umum.

Salah tincak
Tercela kelakuannya; tidak benar kelakuannya.

Salieuk beh
Serbaada; kaya raya; tidak kekurangan apa-apa.

Salisung garduh
Sekongkol.

Saluhur-luhur punduk, tara ngaliwatan hulu
Sepintar-pintarnya murid tidak akan melebihi kepintaran gurunya.

Samagaha pikir
Binggung; hati yang kelabu; susah berpikir.

Sanajan nepi ka bisa ngukir langit
Walau bagaimanapun pandainya.

Sangsara digeusan betah
Sudah tidak mempunyai apa-apa karena sudah tidak mau bekerja atau mencari rezeki, tetapi anehnya, masih ingin tetap hidup.

Sapapait samamanis
Bersama-sama; seia sekata dalam suka dan duka.

Sapi anut ka banteng
Perempuan berbakti pada suaminya.

Sapu nyere pegat simpay
Berpisah; asalnya lama bersama-sama, kemudian berpisah karena pindah tempat tinggal, pekerjaan, sekolah, dsb.

Sarengkak saparipolah
Berbagai macam perilaku.

Sareundeuk saigel
Seia sekata; tidak pernah bermusuhan.

Sareundeuk saigel, saketek sapihanean, sabata sarimbagan
Hidup rukun, susah senang bersama.

Sari gunung
Dari jauh terlihat cantik, namun dari dekat tidak seberapa cantik.

Sarumbak panggangan
Sesudah selesai berdagang dan dagangannya laku semua.

Satalern tilu baru
Sama saja, masig begitu-begitu juga.

Satali tiga uang
Serupa sekali, tidak ada bedanya sedikit pun.

Satengah buah leunca
Hilang ingatan; terganggu pikirannya; agak gila.

Sato busana daging, jalma busana elmu
Orang akan dihargai oleh ilmu pengetahuannya.

Satru kabuyutan
Musuh bebuyutan.

Satungkebing langit
Seluruh atau seantero dunia.

Saumur dumelah
Sejak lahir; sampai sekarang.

Saumur jagong
Tidak lama umurnya.

Saumur nyunyuhun hulu
Seumur hidup.

Saungkab peundeuy
Perkataan yang ringkas, singkat, serta agak janggal kedengarannya.

Saur manuk
Menjaawab pertanyaan bersama-sama dengan jawaban yang sama.

Sawaja sabeusi
Suami istri yang mempunyai martabat yang sama.

Sawan geureuh
Tidak jadi sebagaimana yang diharapkan; tidak jadi setelah dibicarakan banyak orang.

Sawan goleah
Beranjak tidur tidak pilih-pilih tempat karena sudah ngantuk sekali.

Sawan kuya
Bisa naik tetapi tidak bisa turun lagi atau mudah mendapatkan pekerjaan tetapi sudah keluar.

Sela kapitan gunung
Anak laki-laki yang mempunyai seorang kakak perempuan dan adik perempuan.

Selang-seling
Terkadang normal terkadang gila.

Selenting bawaning angin, kolepat bawaning kilat
Isu; desas-desus; berita yang belum jelas kebenarannya.

Sembah kuriling
Mempunyai izin atau meminta maaf kepada beberapa orang yang mempunyai wewenang.

Sengserang padung
Sudah tua, sudah masanya memikirkan saat meninggal dunia.

Sengserang panon
Sedang enak dipandang mata atau sifat remaja pada masa mulai suka memandang lawan jenis.

Sentak badakeun
Gampang bosan dalam bekerja; pada awalnya giat sekali bekerja, tetapi seiring waktu menjadi malas, akhirnya pekerjaan pun ditunda tidak dikerjakan sama sekali.

Sepi paling towong rampog
Aman; tentram.

Serah bongkokan
Takluk tanpa syarat; menyerah tanpa syarat.

Sereg di buana, logor di(na) liang jarum
Tidak bisa bercampur baur dengan orang baik karena dirinya merasa orang jahat.

Setan bungkeuleukan
Orang yang begitu jahatnya, tidak berperasaan dalam melakukan kezaliman.

Setelan tiru baru
Sama saja, masig begitu-begitu juga.

Seukeut ambeu seukeut panon
Memiliki bayak mata-mata dan pintar melacak kasus sehingga bagaimanapun kasusnya bisa terungkap.

Seukeut tambang manan gobang
Bagaimanapun kegagahannya, keberaniannya, dan ketidaktakutannya untuk melawan, orang jahat akhirnya tentu akan tertangkap polisi.

Seuneu hurung dipancaran
Orang yang sedang marah semakin disulut kemarahannya.

Seuneu hurung, cai caah, (ulah disorang)
Orang yang sedang marah jangan dilayani atau digoda.

Seuseut batan neureuy keueus
Susah sekali meraih apa yang kita inginkan.

Si Cepot jadi raja
Orang yang tidak mampu menjadi pemimpin atau kepala.

Sibanyo laleaur
Ludes, tak tersisa sedikit pun (hidangan).

Siduruk isuk
Mengkhitan anak atau mengadakan kenduri dengan cara sederhana atau tanpa pesta yang berlebihan.

Sieun bahe tuluy tamplok
Karena takut rugi sedikitpun, akhirnya menjadi kehilangan semuanya.

Sieurean
Sekilas tampak tidak menarik, tetapi kalau diamati ternyata cantik dan manis.

Siga bentang kabeurangan
Cantik sekali.

Siga bungaok
Sangat buruk rupa.

Siga Si Cepot
Buruk rupa.

Silihjenggut jeung nu gundul
Saling menolong dengan orang yang sama-sama tidak mempunyai apa-apa.

Sing bisa mawa maneh
Harus bisa menempatkan diri supaya disenangi banyak orang.

Sireum ateulan
Tidak sama besarnya.

Sireum ngalawan kadal
Yang lemah melawan yang kuat atau rakyat jelata melawan penguasa.

Sireum oge katincak-tincak teuing mah tangtu ngegel
Orang miskin dan dihina pun bila terlalu dianiaya tentu akan melawan.

Sirung ngaliwatan tunggul
Dikatakan kepada orang yang martabat, pangkat, atau ilmunya melebihi orang tuanya atau gurunya.

Sisit kadal
Kurang beruntung; jelek peruntungannya.

Sisit kancra
Beruntung; baik peruntungannya.

Situ kaliung ku taman
Yang lebih dulu ada yang terkenal, bukannya yang baru.

Sonagar huma
Berani atau tidak malu-malu, tetapi terlihat kampungan dari bahasa dan perilaku.

Sono bogoh geus kalakon, lara wirang geus kasorang
Sudah cukup berpengalaman merasakan suka dan duka.

Sosoroh ngandon kojor
Memberi sesuatu pada orang lain dengan mengharapkan imblan, tetapi jangankan keuntungan yang didapat, malah mendapat malu dan kerugian.

Suku dijieun hulu, hulu dijieun suku
Bekerja keras untuk mencari nafkah.

Suku sambng leumpang, biwir sambung lemek
Hanya sekadar menyampaikan maksud orang lain saja.

Suluh besem oge ari diasur-asur mah hurung
Orang sabar pun kalau terus diusik tidak akan diam saja.

Sumput salindung
Menyembunyikan perbuatan diri sendiri agar jangan sampai diketahui oleh orang lain.

Sundul ka langit
Sangat tinggi seperti akan mencapai langit.

Taarrna teja mentrangan
Dahi yang bagus.

Tacan aya nu nganjang ka pageto
Belum ada satu pun orang yan tahu apa yang sebenarnya akan terjadi dikemudian hari.

Tai ka hulu-hulu
Sangat bodoh, bodoh sekali.

Taktak korangeun
Bahu yang tidak datarr, agak miring.

Taman kaliung ku situ
Yang baru justru yang terkenal, bukan yang sudah lama.

Tamba gado ngaburayot
Daripada diam tidak memakan sesuat, sekadar lumayan.

Tamiang meulit ka bitis
Senjata makan tuan.

Tamplok aseupan
Menurun semuanya kepada anaknya, baik perwatakannya mau pun perilkaunya.

Tamplok batokeun
Tidak bisa menyisihkan rezeki, berapapun besarnya tidak pernah tersisa.

Tanggung renteng
Meminjam uang kepada bank bersama-sama dan yang menjadi jaminannya bukan berupa barang, tetapi diri mereka sendiri.

Tangkal kai teus kalis ku angin
Setiap manusia sudah menjadi suratan takdir harus mengalami kesusahan.

Tapel adam
Tempat dilahirkan atau tempat berpulang ke alam baka.

Taraje nanggeuh dulang tinande
Siap atau bersedia menjalankan perintah.

Tarik alahbatan mimis
Kencang sekali.

Tatah wadung
Harta hasil susah payah, misalnya rumah warisan.

Taya bandinganana
Tidak ada yang menyamai.

Taya dunya kinasihan
Tidak pelit; semua diberikan.

Taya genah panasaran
Sudah merasa puas, tidak ada dendam lagi.

Taya geusan pakumaha
Tidak ada teman untuk berbagi.

Taya halodo panyadapan
Tiada hentinya dinasihati atau dimarahi.

Taya kabau
Mau mengerjakan apa saja; apa saja mau.

Taya siruaneunana
Orang yang tidak ada gunanya karena tidak baik, tidak bisa dimanfaatkan tenaganya.

Taya tangan pangawasa
Tidak mempunyai kekuatan atau kekuasaan.

Teguh pancuh
Teguh pendirian.

Semoga bermanfaat :))



2 Responses to "Peribahasa Sunda Dan Artinya Part 12"

ehem said...

terima kasihh...sangat membantu :)

ehem said...

thanks

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Labels

air (4) airmata (3) aku (2) allah (12) anak (5) angin (2) api (1) arti (22) arti bahasa jawa (27) artis (4) asa (9) asmara (22) ayah (3) bahagia (3) bahasa (22) bahasa jawa (24) bangkit (3) batu (3) berjuang (3) binatang (1) budaya (15) budaya jawa (14) bulan (1) bunga (2) canda (4) cerita (7) Chairil Anwar (5) cinta (66) damai (1) derita (1) doa (10) duka (9) dunia (9) elang (1) film (1) gadis (1) galau (22) gila (1) hakiki (3) harapan (5) hari (4) hati (59) hatiku (3) hidup (12) hidup. puisi hati (6) hujan (7) ibu (6) ikhlas (4) ilalang (1) indah (2) indonesia (27) istri (2) jakarta (1) jalaludin rumi (15) jalan (2) jalang (1) janji (5) jawa (28) jiwa (25) kangen (1) kasih (2) kata (44) kata bijak (25) kawin (1) kekasih (4) kenyataan (4) kisah (8) kopi (1) kota (1) kumpulan bahasa (22) langit (1) lara (1) laut (5) lelaki (16) luka (6) maaf (1) madura (1) malam (4) manusia (29) masjid (3) matahari (2) mati (5) melukis (1) mimpi (3) mutiara (6) nafas (1) nama (6) narasi (1) nasehat (10) nasib (1) nasihat (10) neraka (2) orang (5) orang miskin (1) pagi (6) pantai (2) pasir (2) penjara (3) peribahasa (20) peribahasa sunda (13) puisi (47) puisi hati (69) pulang (1) rabiah al adawiyah (15) rahasia (1) rasa (16) rembulan (2) rindu (19) rokok (2) rupiah (1) sahabat (17) sajak (21) sang pencipta (11) sedih (1) sejak (2) sejati (2) sempurna (1) senja (2) senyum (8) seorang (2) sepi (1) siang (1) sketsa (1) suci (1) suka (5) sunda (6) sunyi (1) sunyi. cinta (1) surat (2) surga (3) syair cinta (14) syariful alim (45) tanah (1) tangis (11) tawa (8) terbang (2) tuhan (38) tujuan (1) usaha (7) W.S Rendra (3) wajah (1) waktu (2) wanita (23)