Peribahasa atau pepatah adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung aturan dasar dalam berperilaku. Jika peribahasa berupa ungkapan yang sangat baik, maka disebut dengan istilah aforisme. Peribahasa mencakup ungkapan, pepatah, perumpamaan, ibarat, tamsil. (Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan Badudu-Zain (1994)). Pada umumnya, kelompok kata atau kalimat dalam peribahasa memiliki struktur susunan yang tetap, dan merupakan kiasan terhadap suatu maksud. Kalimat yang dipakai biasanya mengesankan dan memiliki arti yang luas. Didalam suatu peribahasa terdapat unsur sistem budaya masyarakat yang berhubungan dengan nilai-nilai, pandangan hidup, norma dan suatu aturan dalam masyarakat. Di kebudayaan melayu peribahasa sering dipakai atau diucapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan kata lain sastra lisan ini merupakan salah satu sarana enkulturasi dalam proses penanaman nilai-nilai adat dari waktu ke waktu. Maka dari itu langsung saja baca artikel dibawah ini.
Saketek
sapihanean sabata sarimbagan
Satu hati; seia sekata, senasib sepenanggungan. |
Sakirincinging
duit sakocopoking bogo
Bermacam hal yang mempunyai daya tarik. |
Sakuru-kuru(na)
lembu saregeng-regeng(na) bateng
Semiskin-miskinnya orang yang mempunyai jabatan tentunya tidak semiskin rakyat jelata yang tidak punya apa-apa. |
Salah
kaparah
Salah tetapi sudah umum. |
Salah
tincak
Tercela kelakuannya; tidak benar kelakuannya. |
Salieuk
beh
Serbaada; kaya raya; tidak kekurangan apa-apa. |
Salisung
garduh
Sekongkol. |
Saluhur-luhur
punduk, tara ngaliwatan hulu
Sepintar-pintarnya murid tidak akan melebihi kepintaran gurunya. |
Samagaha
pikir
Binggung; hati yang kelabu; susah berpikir. |
Sanajan
nepi ka bisa ngukir langit
Walau bagaimanapun pandainya. |
Sangsara
digeusan betah
Sudah tidak mempunyai apa-apa karena sudah tidak mau bekerja atau mencari rezeki, tetapi anehnya, masih ingin tetap hidup. |
Sapapait
samamanis
Bersama-sama; seia sekata dalam suka dan duka. |
Sapi
anut ka banteng
Perempuan berbakti pada suaminya. |
Sapu
nyere pegat simpay
Berpisah; asalnya lama bersama-sama, kemudian berpisah karena pindah tempat tinggal, pekerjaan, sekolah, dsb. |
Sarengkak
saparipolah
Berbagai macam perilaku. |
Sareundeuk
saigel
Seia sekata; tidak pernah bermusuhan. |
Sareundeuk
saigel, saketek sapihanean, sabata sarimbagan
Hidup rukun, susah senang bersama. |
Sari
gunung
Dari jauh terlihat cantik, namun dari dekat tidak seberapa cantik. |
Sarumbak
panggangan
Sesudah selesai berdagang dan dagangannya laku semua. |
Satalern
tilu baru
Sama saja, masig begitu-begitu juga. |
Satali
tiga uang
Serupa sekali, tidak ada bedanya sedikit pun. |
Satengah
buah leunca
Hilang ingatan; terganggu pikirannya; agak gila. |
Sato
busana daging, jalma busana elmu
Orang akan dihargai oleh ilmu pengetahuannya. |
Satru
kabuyutan
Musuh bebuyutan. |
Satungkebing
langit
Seluruh atau seantero dunia. |
Saumur
dumelah
Sejak lahir; sampai sekarang. |
Saumur
jagong
Tidak lama umurnya. |
Saumur
nyunyuhun hulu
Seumur hidup. |
Saungkab
peundeuy
Perkataan yang ringkas, singkat, serta agak janggal kedengarannya. |
Saur
manuk
Menjaawab pertanyaan bersama-sama dengan jawaban yang sama. |
Sawaja
sabeusi
Suami istri yang mempunyai martabat yang sama. |
Sawan
geureuh
Tidak jadi sebagaimana yang diharapkan; tidak jadi setelah dibicarakan banyak orang. |
Sawan
goleah
Beranjak tidur tidak pilih-pilih tempat karena sudah ngantuk sekali. |
Sawan
kuya
Bisa naik tetapi tidak bisa turun lagi atau mudah mendapatkan pekerjaan tetapi sudah keluar. |
Sela
kapitan gunung
Anak laki-laki yang mempunyai seorang kakak perempuan dan adik perempuan. |
Selang-seling
Terkadang normal terkadang gila. |
Selenting
bawaning angin, kolepat bawaning kilat
Isu; desas-desus; berita yang belum jelas kebenarannya. |
Sembah
kuriling
Mempunyai izin atau meminta maaf kepada beberapa orang yang mempunyai wewenang. |
Sengserang
padung
Sudah tua, sudah masanya memikirkan saat meninggal dunia. |
Sengserang
panon
Sedang enak dipandang mata atau sifat remaja pada masa mulai suka memandang lawan jenis. |
Sentak
badakeun
Gampang bosan dalam bekerja; pada awalnya giat sekali bekerja, tetapi seiring waktu menjadi malas, akhirnya pekerjaan pun ditunda tidak dikerjakan sama sekali. |
Sepi
paling towong rampog
Aman; tentram. |
Serah
bongkokan
Takluk tanpa syarat; menyerah tanpa syarat. |
Sereg
di buana, logor di(na) liang jarum
Tidak bisa bercampur baur dengan orang baik karena dirinya merasa orang jahat. |
Setan
bungkeuleukan
Orang yang begitu jahatnya, tidak berperasaan dalam melakukan kezaliman. |
Setelan
tiru baru
Sama saja, masig begitu-begitu juga. |
Seukeut
ambeu seukeut panon
Memiliki bayak mata-mata dan pintar melacak kasus sehingga bagaimanapun kasusnya bisa terungkap. |
Seukeut
tambang manan gobang
Bagaimanapun kegagahannya, keberaniannya, dan ketidaktakutannya untuk melawan, orang jahat akhirnya tentu akan tertangkap polisi. |
Seuneu
hurung dipancaran
Orang yang sedang marah semakin disulut kemarahannya. |
Seuneu
hurung, cai caah, (ulah disorang)
Orang yang sedang marah jangan dilayani atau digoda. |
Seuseut
batan neureuy keueus
Susah sekali meraih apa yang kita inginkan. |
Si
Cepot jadi raja
Orang yang tidak mampu menjadi pemimpin atau kepala. |
Sibanyo
laleaur
Ludes, tak tersisa sedikit pun (hidangan). |
Siduruk
isuk
Mengkhitan anak atau mengadakan kenduri dengan cara sederhana atau tanpa pesta yang berlebihan. |
Sieun
bahe tuluy tamplok
Karena takut rugi sedikitpun, akhirnya menjadi kehilangan semuanya. |
Sieurean
Sekilas tampak tidak menarik, tetapi kalau diamati ternyata cantik dan manis. |
Siga
bentang kabeurangan
Cantik sekali. |
Siga
bungaok
Sangat buruk rupa. |
Siga
Si Cepot
Buruk rupa. |
Silihjenggut
jeung nu gundul
Saling menolong dengan orang yang sama-sama tidak mempunyai apa-apa. |
Sing
bisa mawa maneh
Harus bisa menempatkan diri supaya disenangi banyak orang. |
Sireum
ateulan
Tidak sama besarnya. |
Sireum
ngalawan kadal
Yang lemah melawan yang kuat atau rakyat jelata melawan penguasa. |
Sireum
oge katincak-tincak teuing mah tangtu ngegel
Orang miskin dan dihina pun bila terlalu dianiaya tentu akan melawan. |
Sirung
ngaliwatan tunggul
Dikatakan kepada orang yang martabat, pangkat, atau ilmunya melebihi orang tuanya atau gurunya. |
Sisit
kadal
Kurang beruntung; jelek peruntungannya. |
Sisit
kancra
Beruntung; baik peruntungannya. |
Situ
kaliung ku taman
Yang lebih dulu ada yang terkenal, bukannya yang baru. |
Sonagar
huma
Berani atau tidak malu-malu, tetapi terlihat kampungan dari bahasa dan perilaku. |
Sono
bogoh geus kalakon, lara wirang geus kasorang
Sudah cukup berpengalaman merasakan suka dan duka. |
Sosoroh
ngandon kojor
Memberi sesuatu pada orang lain dengan mengharapkan imblan, tetapi jangankan keuntungan yang didapat, malah mendapat malu dan kerugian. |
Suku
dijieun hulu, hulu dijieun suku
Bekerja keras untuk mencari nafkah. |
Suku
sambng leumpang, biwir sambung lemek
Hanya sekadar menyampaikan maksud orang lain saja. |
Suluh
besem oge ari diasur-asur mah hurung
Orang sabar pun kalau terus diusik tidak akan diam saja. |
Sumput
salindung
Menyembunyikan perbuatan diri sendiri agar jangan sampai diketahui oleh orang lain. |
Sundul
ka langit
Sangat tinggi seperti akan mencapai langit. |
Taarrna
teja mentrangan
Dahi yang bagus. |
Tacan
aya nu nganjang ka pageto
Belum ada satu pun orang yan tahu apa yang sebenarnya akan terjadi dikemudian hari. |
Tai
ka hulu-hulu
Sangat bodoh, bodoh sekali. |
Taktak
korangeun
Bahu yang tidak datarr, agak miring. |
Taman
kaliung ku situ
Yang baru justru yang terkenal, bukan yang sudah lama. |
Tamba
gado ngaburayot
Daripada diam tidak memakan sesuat, sekadar lumayan. |
Tamiang
meulit ka bitis
Senjata makan tuan. |
Tamplok
aseupan
Menurun semuanya kepada anaknya, baik perwatakannya mau pun perilkaunya. |
Tamplok
batokeun
Tidak bisa menyisihkan rezeki, berapapun besarnya tidak pernah tersisa. |
Tanggung
renteng
Meminjam uang kepada bank bersama-sama dan yang menjadi jaminannya bukan berupa barang, tetapi diri mereka sendiri. |
Tangkal
kai teus kalis ku angin
Setiap manusia sudah menjadi suratan takdir harus mengalami kesusahan. |
Tapel
adam
Tempat dilahirkan atau tempat berpulang ke alam baka. |
Taraje
nanggeuh dulang tinande
Siap atau bersedia menjalankan perintah. |
Tarik
alahbatan mimis
Kencang sekali. |
Tatah
wadung
Harta hasil susah payah, misalnya rumah warisan. |
Taya
bandinganana
Tidak ada yang menyamai. |
Taya
dunya kinasihan
Tidak pelit; semua diberikan. |
Taya
genah panasaran
Sudah merasa puas, tidak ada dendam lagi. |
Taya
geusan pakumaha
Tidak ada teman untuk berbagi. |
Taya
halodo panyadapan
Tiada hentinya dinasihati atau dimarahi. |
Taya
kabau
Mau mengerjakan apa saja; apa saja mau. |
Taya
siruaneunana
Orang yang tidak ada gunanya karena tidak baik, tidak bisa dimanfaatkan tenaganya. |
Taya
tangan pangawasa
Tidak mempunyai kekuatan atau kekuasaan. |
Teguh
pancuh
Teguh pendirian.
Semoga bermanfaat :))
|
2 Responses to "Peribahasa Sunda Dan Artinya Part 12"
terima kasihh...sangat membantu :)
thanks
Post a Comment