Kau bertanya tentang bunga ilalang
Kujawab begini :
Dari siang hingga malam hari
Setangkup bunga ilalang genit menari-nari
Sebentar kemudian direnggut angin tanpa bela diri
Namun tangkai ilalang masih bisa berdiri
Sebab sudah lama menenggak embun pagi
Lantas kau berkata :
Entah kapan bunga ilalang menjelma bunga suci ?
Mungkin saat birahi tak lagi ingkar janji
(saat itu semua bunga ilalang ada di jiwa para lelaki)
Entah kapan bunga ilalang tak lagi dibenci?
Mungkin saat merpati memindahkannya ke lain hati
(saat itu semua bunga ilalang syahdu melantunkan ayat suci)
Kau masih bertanya lagi, apakah aku sama dengan bunga ilalangmu ?
Aku jawab :
Setiap bunga ilalang kelak pasti sendiri
Bernyanyi menjelma ilalang yang sarat misteri
BY : Syariful Alim