Hakekat Hidup



Kenapa ilalang yang pernah kau rajut terbang mengitari telaga tanpa angin yang membawanya?
Kenapa lenyapmu begitu saja sementara adzan masih berkumandang melewati kubah masjid yang kita Pernah berteduh di bawahnya?
Kenapa senyummu hampa saat hujan yang turun tak begitu deras di sore hari menutupi matahari yang Sedang hamil tua?
Kenapa cintamu pada semesta telah melenakan ornamen hidupmu padahal itu barulah langkah awal Mencari cintaNya?

Kenapa Tuhan?
Kenapa mesti Dia?

Apa karena semua akan kembali kepadaNya?
Apa karena semua diciptakan olehNya
Apa karena semua telah diberi waktu untuk menemukanNya?
Apa karena semua logika telah tumpul di hadapanNya?
Apa karena semua selainNya pasti sirna, termasuk kata-kata, aksara dan suara!

Kenapa Tuhan?
Kenapa kepada Dia?

Kalau tidak kepadaNya, kepada siapa lagi?


Kalau hanya kepadaNya, mau kemana lagi?

Wahaiii...
Tak cukupkah usia yang telah diberikan olehNya
Tak cukupkah fenomena yang dihadirkan dalam ciptaanNya
Untuk sekedar mengucap rasa syukur di hari tua atas semua anugerah yang berlimpah yang Dihadirkan kepada hamba-hambaNya?
Untuk sekedar bersyukur terus menerus kepadaNya

Wahaiii... 
Kenapa Tuhan? 
Kenapa kepada Dia?


BY : Syariful Alim








Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Labels

air (4) airmata (3) aku (2) allah (12) anak (5) angin (2) api (1) arti (22) arti bahasa jawa (27) artis (4) asa (9) asmara (22) ayah (3) bahagia (3) bahasa (22) bahasa jawa (24) bangkit (3) batu (3) berjuang (3) binatang (1) budaya (15) budaya jawa (14) bulan (1) bunga (2) canda (4) cerita (7) Chairil Anwar (5) cinta (66) damai (1) derita (1) doa (10) duka (9) dunia (9) elang (1) film (1) gadis (1) galau (22) gila (1) hakiki (3) harapan (5) hari (4) hati (59) hatiku (3) hidup (12) hidup. puisi hati (6) hujan (7) ibu (6) ikhlas (4) ilalang (1) indah (2) indonesia (27) istri (2) jakarta (1) jalaludin rumi (15) jalan (2) jalang (1) janji (5) jawa (28) jiwa (25) kangen (1) kasih (2) kata (44) kata bijak (25) kawin (1) kekasih (4) kenyataan (4) kisah (8) kopi (1) kota (1) kumpulan bahasa (22) langit (1) lara (1) laut (5) lelaki (16) luka (6) maaf (1) madura (1) malam (4) manusia (29) masjid (3) matahari (2) mati (5) melukis (1) mimpi (3) mutiara (6) nafas (1) nama (6) narasi (1) nasehat (10) nasib (1) nasihat (10) neraka (2) orang (5) orang miskin (1) pagi (6) pantai (2) pasir (2) penjara (3) peribahasa (20) peribahasa sunda (13) puisi (47) puisi hati (69) pulang (1) rabiah al adawiyah (15) rahasia (1) rasa (16) rembulan (2) rindu (19) rokok (2) rupiah (1) sahabat (17) sajak (21) sang pencipta (11) sedih (1) sejak (2) sejati (2) sempurna (1) senja (2) senyum (8) seorang (2) sepi (1) siang (1) sketsa (1) suci (1) suka (5) sunda (6) sunyi (1) sunyi. cinta (1) surat (2) surga (3) syair cinta (14) syariful alim (45) tanah (1) tangis (11) tawa (8) terbang (2) tuhan (38) tujuan (1) usaha (7) W.S Rendra (3) wajah (1) waktu (2) wanita (23)