Sajak Tentang Sahabatku Di Persimpangan Jalan

Sahabat...
Ketika aku sudah tiba di simpang lima engkau masih di simpang empat
Ketika aku sudah berdiri di simpang empat engkau masih berjalan ke simpang tiga
Ketika aku sudah duduk di simpang tiga engkau akan berangkat ke simpang dua
Ketika aku baru tiba di simpang dua engkau belum saja melangkah menyusuri jalan satu arah
Bisa jadi sebaliknya
Bagaimana bisa kita bertemu?

Sahabat...
Ketika semua mesti dihaturkan dengan ramah sementara nafasku terengah-engah kelelahan
Ketika semua harus disampaikan dengan santai sementara langkahku masih tertatih
Ketika semua sudah akan diceritakan dengan khidmat sementara wajahku masih merona marah
Ketika semua akan segera dikatakan kepadamu tentang persimpangan jalan antara kita sementara engkau Belum tiba
Bisa jadi sebaliknya
Bagaimana bisa tuntas ceritaku kepadamu?

Sahabat...
Teruslah berjalan ke arah yang kau suka
Siapa tahu kita bertemu bukan di persimpangan jalan
Tetapi di jalan-jalan yang semua orang telah melupakannya bahkan mencibirinya
Yakni di jalan-jalan kumuh para jelata
Sementara penguasa terus saja menghamburkan uang dengan jalan-jalan ke mancanegara
Bagaimana bisa sejahtera semua?

Sahabat...
Bisa jadi kita berjalan memang di jalan masing-masing
Siapa tahu kita bertemu dalam akhir ujung jalan yang sama
Dimana hampir semua jalan telah menjadi persimpangan dalam tatanan kota yang pongah
Sehingga tak ada lagi yang mampu menerka ke arah mana jalan kita ini
Sementara penguasa terus saja membangun jalan untuk dirubuhkan kemudian dibangun lagi
Bagaimana bisa dinikmati semua?

Sahabat...
Meski sama-sama di persimpangan jalan
Seharusnya tak membuat kita frustasi untuk terus mencari jalan lurus
Yaa... jalan-jalan yang menyampaikan kita pada jalanNya
Yaitu jalan para hamba yang dicintaNya

Sahabat...
Sampai dimanakah perjalananmu hari ini?


BY : Syariful Alim 

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Labels

air (4) airmata (3) aku (2) allah (12) anak (5) angin (2) api (1) arti (22) arti bahasa jawa (27) artis (4) asa (9) asmara (22) ayah (3) bahagia (3) bahasa (22) bahasa jawa (24) bangkit (3) batu (3) berjuang (3) binatang (1) budaya (15) budaya jawa (14) bulan (1) bunga (2) canda (4) cerita (7) Chairil Anwar (5) cinta (66) damai (1) derita (1) doa (10) duka (9) dunia (9) elang (1) film (1) gadis (1) galau (22) gila (1) hakiki (3) harapan (5) hari (4) hati (59) hatiku (3) hidup (12) hidup. puisi hati (6) hujan (7) ibu (6) ikhlas (4) ilalang (1) indah (2) indonesia (27) istri (2) jakarta (1) jalaludin rumi (15) jalan (2) jalang (1) janji (5) jawa (28) jiwa (25) kangen (1) kasih (2) kata (44) kata bijak (25) kawin (1) kekasih (4) kenyataan (4) kisah (8) kopi (1) kota (1) kumpulan bahasa (22) langit (1) lara (1) laut (5) lelaki (16) luka (6) maaf (1) madura (1) malam (4) manusia (29) masjid (3) matahari (2) mati (5) melukis (1) mimpi (3) mutiara (6) nafas (1) nama (6) narasi (1) nasehat (10) nasib (1) nasihat (10) neraka (2) orang (5) orang miskin (1) pagi (6) pantai (2) pasir (2) penjara (3) peribahasa (20) peribahasa sunda (13) puisi (47) puisi hati (69) pulang (1) rabiah al adawiyah (15) rahasia (1) rasa (16) rembulan (2) rindu (19) rokok (2) rupiah (1) sahabat (17) sajak (21) sang pencipta (11) sedih (1) sejak (2) sejati (2) sempurna (1) senja (2) senyum (8) seorang (2) sepi (1) siang (1) sketsa (1) suci (1) suka (5) sunda (6) sunyi (1) sunyi. cinta (1) surat (2) surga (3) syair cinta (14) syariful alim (45) tanah (1) tangis (11) tawa (8) terbang (2) tuhan (38) tujuan (1) usaha (7) W.S Rendra (3) wajah (1) waktu (2) wanita (23)