Wahai,
Belum habiskah doa-doa di hatimu untuk kau haturkan dengan haru
Sebelum pagi menendang embunnya
Sebelum sore mengusir mataharinya
Sebelum malam memanggil bintangnya
Sedangkan wanitamu tetap saja menari menghabiskan masa mudanya
Wahai,
Belum jerakah batinmu dijerat rindu tak karuan bahkan liar
Sesudah pagi menyeret butir embun
Sesudah sore mengejar senjanya
Sesudah malam usai mengintip rembulannya
Sedangkan wanitamu terpana pada orkestra semu semesta di sebelahmu
Wahai,
Apalah janji
Apalah rasa
Apalah rindu
Pabila semua mesti dibakar jadi abu pada siang harinya
Bukankah hidup hanya menuju keluruhan seluruhnya
Yaa...juga luruhnya wanitamu padamu
Yang hanya ada jika Dia merelakan adanya
Wahai,
Berhentilah pada saat semua geloramu mengajak untuk terus memburu wanitamu
Pada tebing kau pahatkan kata-kata pujangga tua yang kau pungut kemarin bersamaku
Sejenak tarik nafas
Berdiam
Menenangkan diri
Terus-menerus mengingatNya
....
Sementara biarkan wanitamu beku atau memburu, apalah itu semua tanpaNya
Biarkan wanitamu membaru atau melayu, apalah itu semua jika tak bersamaNya
BY : Syariful Alim
Home » cinta »
doa »
galau »
kata »
puisi hati »
senyum »
syariful alim »
wanita
» Kucari Kekasihku Hingga Saat Ini