Indonesia adalah negara kepulauan dimana terdapat bebagai macam suku dan budaya. artikel kali ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya yaitu Peribahasa Sunda namun sekarang adalah part 2 kosa kata yang unik membuat kita suku lain mungkin tergelitik akan gaya bicara atau logat sunda sama seperti orang jawa yang berbicara medok ketika ngobrol dengan memakai bahasa indonesia, tapi jangan salah setiap kata mempunyai arti dan makna begitu pula beberapa peribahasa sunda berikut ini.
Babalik pikir
Berubah kelakuan menjadi lebih baik. |
Babateng jurit
Panglima perang; pemimpin prajurit di medan perang. |
Babon kapurba ku jago
Perempuan harus menuruti suaminya. |
Bacang pakewuh
Kesusahan atau musibah (biasanya mengenai kesusahan atau musibah besar). |
Baleg tampele
Mulai mengenal rasa cinta (birahi), tetapi baru berani di belakang dan masih malu-malu jika berhadapan dengan laki-laki. |
Bali geusan ngajadi
Tanah air; tempat dilahirkan; tanah tumpah darah. |
Balik ngaran
Meninggal dunia di perantauan atau gugur di medan perang. |
Balung kulit kotok meuting
Dari dahulu samapi sekarang masih menyimpan dendam karena sakit hati. |
Balungbang timur, jalan gede sasapuan
Ikhlas; rela; bersih hati. |
Banda sasampiran nyawa gagaduhan
Baik harta benda maupun nyawa, semuanya kepunyaan Allah, bukan milik kita. |
Banda tatalang raga
Lebih baik mengorbankan harta benda daripada celaka atau jika perlu harta benda bisa dijual untuk kesehatan diri. |
Bangbang kolentang
Serba tidak ada; tak punya uang sama sekali. |
Banten ngamuk gajah meta
Apa pun atau siapa pun yang sangat ditakuti oleh kita. |
Banting tulang
Bekerja sangat keras. |
Basa mah teu kudu meuli
Tidak ada jeleknya jika kita menyenangkan hati orang lain dengan bahasa. |
Basa teh ciciren bangsa
Bahasa yang dipergunaka oleh seseorang menunjukan asal usulnya, status sosial, dsb; bahasa itu menjadi ciri yang membedakan satu bangsa dengan suku bangsa lainnya. |
Batok bulu eusi madu
Rupanya jelek atau tampangnya kurang meyakinkan, tetapi pandai serta baik hati dan baik budi bahasanya. |
Batok kohok piring semlek
Barang-barang perabotan yang tidak berharga. |
Batu turun keusik naek
Keturunan bangsawan tidak mempunyai jabatan atau pangkat tinggi, sedangkan keturunan rakyat jelata banyak yang mempunyai jabatan tinggi atau berpangkat tinggi. |
Batur ngaler ieu ngidul
Berlainan dengan apa yang dikatakan oleh orang lain; tidak nyambung. |
Bau-bau sinduk
Masih bersaudara walaupun saudara jauh. |
Beak beresih
Habis-habisan (memarahi). |
Beak dengkak
Sudah berusaha sekuat tenaga, tetapi tak ada hasilnya. |
Beak ka lebu-lebuna
Habis sama sekali; tidak tersisa sedikit pun (harta kekayaan). |
Bear budi
Ramah; murah hati; murah senyum. |
Bebek ngoyor di sagara, rek nginum neangan cai
Banyak uang, tetapi tidak bisa mempergunakannnya karena bukan haknya. |
Beber layar tarik jangkar
Belayar atau juga dikatakan untuk memulai pekerjaan atau keadaan baru. |
Bedah bendungan
Tidak mampu menahan godaan yang amat besar. |
Belang bayah
Buruk hati; dengki. |
Bengkok tikoro
Tidak mendapatkan makanan istimewa karena tidak datang atau kehabisan. |
Bengkung ngariung bongkok ngaronyok
Biar hidup susah, asal tetap berkumpul dengan anak cucu atau sanak saudara. |
Bentik curuk balas nunjuk
Hanya pandai memerintah saja, tak suka mengerjakannya sendiri. |
Beulah hoean
Dikatakan kepada punggung kerbau yang sangat gemuk. |
Beungeut nyanghareup ati mungkir
Munafik; lain di bibir lain di hati. |
Beungeut si eta mah ruas bungbas
Tidak pernah kenyang. |
Beurat nyuhun beurat nanggung
Sangat berterima kasih. |
Beureun paneureuy
Susah sekali meraih apa yang kita inginkan. |
Beurrrat birit
Sukar jika disuruh; malas. |
Beuteung anjingeun
Sebutan kepada orang yang perutnya seperti perut anjing. |
Beuteung mutiktrik berekat meunang
Makan sampai kenyang di tempat orang yang yang mengadakan syukuran, pun ketika pulang membawa oleh-oleh makanan. |
Bilatung ninggang dage
Dikatakan kepada orang yang tidak jujur yang kebetulan mendapatkan kedudukan atau kesempatan yang menguntungkan untuk dirinya sendiri. |
Bilih aya tutus bengkung
Khawatir ada yang salah dalam perkataannya. |
Bisa ka bala la bale
Bisa bergaul dengan orang dari berbagai kalangan atau bisa bekerja kasar dan halus. |
Bisa mihapekeun maneh
Baik perilaku dan budi bahasanya sehingga orang lain begitu sayangnya dan sangat menyukainya. |
Bisi aya ti cai geusan mandi
Khawatir ada yang tersinggung harga dirinya. |
Biwir nyiru rombengeun
Segala diceritakan; suka menceritakan segala sesuatu, termasuk hal-hal yang semestinya dirahasiakan. |
Biwir sambung lemek, suku sambung lengkah = suku sambung
leumpang, biwir sambung lemek
Tidak ikut bertanggung jawab, hanya sekedar menyampaikan amanat sebagai utusan yang mengemban tugas dari orang lain. |
Bluk nyuuh blak nangkarak
Begitu rajinnya dalam mencari nafkah. |
Bobo sapanon carang sapakan
Tidak sesuai penggunaan tatakrama bahasanya, tidak urut sistematikanya; tidak sempurna, ada kekurangan. |
Bobor karahayuan
Sedang rajinnya beruntung; mendapat celaka atau kesulitan. |
Bobot panganyon timbang taraju
Pengadilan; pertiimbagan yang adil. |
Bodo aleoh
Bodoh tapi sudi untuk bertanya. |
Bodo katotoloyoh
Bodoh, tidak mau bertanya dan tidak mau menuruti nasihat orang lain. |
Boga pikir rangkepan
Tidak lekas percaya pada omogan manis orang lain. |
Boga sawah saicak
Punya sawah sedikit. |
Bogoh nogencang
Cinta sendiri, tidak dilayani; cinta bertepuk sebelah tangan. |
Bohong dirawun
Sangat terlihat bohongnya. |
Bojo denok sawah ledok
Hidup senang dan bahagia karena mempunyai istri cantik serta cukup harta. |
Bongkok meongeun
Tubuh wanita yang agak bungkuk pada bagian pinggangnya. |
Bonteng ngalawan kadu
Yang lemah melawan yang kuat. |
Borang ku surak
Pemalu di tengah-tengah pertemuan orang banyak. |
Bosongot bade amprotan
ditakuti; raut muka jagoan. |
Bru di juru bro di panto
Memiliki banyak barang, berserakan di mana-mana. |
Buah ati
Orang yang dikasihi; kekasih |
Bubu ngawaregan cocok
Memberi nasihat atau membuat peraturan yang akan menguntungkan dirinya sendiri. |
Buburuh nyatu diupah beas
Belajar sambil mendapatkan tunjangan atau mendapatkan keuntungan ganda. |
Budah laut
Orang yang berasal dari pesisir. |
Budak bau jaringao
Anak bau kencur; anak yang belum tahu apa-apa. |
Budak olol leho (keneh)
Dikatakan pada anak muda yang belum berpengalaman dalam pekerjaannya. |
Budak redok hulu
Anak bau kencur; anak yang belum tahu apa-apa. |
Budi santri, legeg lebe, ari lampah euwah-euwah
Terlihat seperti santri, tetapi ternyata suka mencuri. |
Bujang jengglengan
Perjaka tulen serta menarik. |
Bujang tarangna
Laki-laki yang belum menikah, tetapi sudah tidak perjaka lagi. |
Bulan alaeun
Sudah mengandung 9 bulan. |
Buluh taneuh
Petani |
Bumi tacan nyungcung
Perubahan akan terus berlangsung; tidak akan cepat-cepat kiamat. |
Buncir leuit loba duit
Kaya raya. |
Bungbulang tunda
Disuruh mengerjakan suatu hal, malah menyuruh lagi orang lain untuk melakukannya. |
Buntu laku
Tidak bisa meneruskan usaha karena terhambat oleh sesuatu hal. |
Buntut kasiran
Kikir sekali. |
Bur beureum bur hideung, hurung nangtung siang leumpang
Hidup senang tidak kekurangan apa-apa, selamanya berpakaian bagus-bagus dan indah. |
Buruk-buruk papan jati
Walaupun benci marah kepada saudara kandung sendiri, jika ia mendapatkan kesulitan selalu ingin memberi pertolongan serta memaafkan kesalahannya dan tidak tega membiarkan begitu saja. |
Burung palung dulur sorangan
Walaupun benci marah kepada saudara kandung sendiri, jika ia mendapatkan kesulitan selalu ingin memberi pertolongan serta memaafkan kesalahannya dan tidak tega membiarkan begitu saja. |
Burusut tuluy
Dikatakan kepada bayi yang baru dilahirkan kemudian meninggal dunia pada saat itu juga. |
Buta terong
Dikatakan pada orang yang bermuka jelek serta rakus. |
Caang bulan dadamaran
Mengerjakan hal yang sudah tidak perlu lagi. |
Caang bulan opat welas, jalan geder sasapuan
Dimaksudkan pada perasaan orang yang benar-benar ikhlas. |
Caang padang narawangan
Pandai, cerdas, berotak encer. |
Cacag nangkaeun
Kurang teratur atau kurang baik karena sering ditunda. |
Cacah rucah atah warah
Rakyat jelata yang dianggap tidak berharga dan bodoh. |
Cacarakan keneh
Baru belajar, belum benar-benar bisa. |
Cacing cau
Dikatakan pada orang yang hanya turut meramaikan suasana saja, umpamanya di lapangan bulutangkis ketika sedang istirahat. |
Cadu mungkuk haram dempak
Bersumpah bahwa sungguh-sungguh tidak mau atau tidak akan melakukan suatu perkara lagi. |
Cai asa tuak bari, kejo asa catang bobo
Semuanya serba tidak enak karena sedang susah atau sedang sakit. |
Cai di hilir mah kumaha ti girangna
Rakyat kecil suka mencontoh perilaku pemimpinnya, atau bawahan biasanya bertingkah laku meniru atasan atau pimpinannya. |
Caina herang laukna beunang
Berhasil mewujudkan keinginan dengan tidak menyakiti hati orang lain atau tidak menimbulkan percekcokan. |
Campaka jadi di reuma
Perempuan cantik yang tinggal di pedesaan dan sebenarnya tidak pantas berada di sana. |
Campur kaya
Yang kaya dengan yang kaya, harta kekayaan bersama orang yang bersuami istri. |
Cangkir emas eusi delan
Sopan dalam berbicara sehingga kita menjadi percaya, padahal hatiinya mempunyai niat buruk sehingga bisa membahayakan kita. |
Cape gawe teu kapake
Sudah capek-capek bekerja, namun hasilnya dicela oleh orang yang menyuruh kita bekerja. |
Semoga Bermanfaat :))
0 Response to "Peribahasa Bahasa Sunda Part 2"
Post a Comment