Sajak Tentang Wanita Itu

Wanita itu memalingkan wajah manisnya saat itu penuh manja
Wanita itu meninggalkan lelakinya dengan bahagia tiada tara
Wanita itu sudah tidak lagi melukis bunga mawar pada senja
Wanita itu sumringah ditemani pernik-pernik duniawi yang penuh tiara
Wanita itu berjalan tidak memutar pagi yang lara
Wanita itu sebenarnya tidak melupakan masa lalunya
Wanita itu seharusnya melupakan cerita usang tak penuh arti dengan lelakinya
Wanita itu berdiri sesaat di dermaga duka
Wanita itu berkerudung dengan menyembunyikan semerbak nafasnya
Wanita itu mengerang sukacita saat melahirkan anak-anaknya
Wanita itu mengabdi suci pada sang lelakinya kini yang telah menjaganya
Wanita itu tertawa saat menetes jatuh air mata lelakinya meski satu tetes saja
Wanita itu mengiris perih dengan kata perpisahan yang tak terjemahkan masa
Wanita itu menghambur keluar meninggalkan lelakinya terpaku di teras depan rumahnya
Wanita itu tetap saja tersenyum sinis meski maaf telah berubah menjadi kata
(sketsa abstrakmu tentang lelakimu telah tergambar jelas di otakku)

Wanita itu adalah kau
Yyang dulu pernah menceritakan tentang indahnya menjadi bungaNya
Yang kini menjalani hidup penuh bahagia menari-nari ceria
Yang sejak kepergianmu,
  tak ada lagi wanita seangkuh dirimu dalam hidupku
(sketsa abstrakku tentang wanitaku belum sempat aku berikan kepadamu saat itu)

Tuhan, hanya engkau yang tak pernah meninggalkan siapapun di bumi ini !


BY : Syariful Alim

(sajak ini kutulis buat sahabatku yang bercerita banyak tentang sesosok wanita manis dalam hidupnya kepadaku di malam itu)

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Labels

air (4) airmata (3) aku (2) allah (12) anak (5) angin (2) api (1) arti (22) arti bahasa jawa (27) artis (4) asa (9) asmara (22) ayah (3) bahagia (3) bahasa (22) bahasa jawa (24) bangkit (3) batu (3) berjuang (3) binatang (1) budaya (15) budaya jawa (14) bulan (1) bunga (2) canda (4) cerita (7) Chairil Anwar (5) cinta (66) damai (1) derita (1) doa (10) duka (9) dunia (9) elang (1) film (1) gadis (1) galau (22) gila (1) hakiki (3) harapan (5) hari (4) hati (59) hatiku (3) hidup (12) hidup. puisi hati (6) hujan (7) ibu (6) ikhlas (4) ilalang (1) indah (2) indonesia (27) istri (2) jakarta (1) jalaludin rumi (15) jalan (2) jalang (1) janji (5) jawa (28) jiwa (25) kangen (1) kasih (2) kata (44) kata bijak (25) kawin (1) kekasih (4) kenyataan (4) kisah (8) kopi (1) kota (1) kumpulan bahasa (22) langit (1) lara (1) laut (5) lelaki (16) luka (6) maaf (1) madura (1) malam (4) manusia (29) masjid (3) matahari (2) mati (5) melukis (1) mimpi (3) mutiara (6) nafas (1) nama (6) narasi (1) nasehat (10) nasib (1) nasihat (10) neraka (2) orang (5) orang miskin (1) pagi (6) pantai (2) pasir (2) penjara (3) peribahasa (20) peribahasa sunda (13) puisi (47) puisi hati (69) pulang (1) rabiah al adawiyah (15) rahasia (1) rasa (16) rembulan (2) rindu (19) rokok (2) rupiah (1) sahabat (17) sajak (21) sang pencipta (11) sedih (1) sejak (2) sejati (2) sempurna (1) senja (2) senyum (8) seorang (2) sepi (1) siang (1) sketsa (1) suci (1) suka (5) sunda (6) sunyi (1) sunyi. cinta (1) surat (2) surga (3) syair cinta (14) syariful alim (45) tanah (1) tangis (11) tawa (8) terbang (2) tuhan (38) tujuan (1) usaha (7) W.S Rendra (3) wajah (1) waktu (2) wanita (23)