Sajak Tentang Lelaki Itu

Untuk Sahabatku

Dulu sekali,
Duka yang kesekian kali dipahat di hatimu saat kuliah belum sepenggalahan
Dari Malang hingga ke Jember bahkan ke Bandung cerita itu kau simpan di lemari hatimu
Tak juga hilang...
Membekas mendalam terlihat dalam langkah kakimu menempuh hari-harimu yang berkah
Entah... hari ini
Masih adakah airmata kemarahanmu kepada wanita itu?

Dulu,
Kita sama-sama tertawa terpingkal meski hati didera duka tak kunjung usai
Kita tak pernah menyerah meski kekalahan yang telak menimpa nilai-nilai ujian saat kuliah usai
Kita terus saja seperti rajawali yang terbang dengan membawa beban berat tak terburai
Kita masih bisa memaafkan diri sendiri
Kita masih mencatatkan tentang hikmah hidup dalam diri
Entah...hari ini

Kini,
Lelaki itu masih saja bahagia
Semoga kau ajarkan pada putri-putrimu tentang lelaki itu
Yang sekarang telah menjadi bapaknya
Semoga kau senandungkan pada istrimu tentang lelaki itu
Yang sekarang telah menjadi suaminya
Atau
Kau kubur dalam-dalam meski suatu saat kau mesti bercerita tuntas tentang lelaki itu
Pada semua orang
Pada diri sendiri
Sebab ketika cerita lelaki itu kau hilangkan dari bingkai bografimu
Sebenarnya telah kau hilangkan dirimu sendiri

Lelaki itu
Telah berdamai dengan dirinya sendiri
Telah berdamai dengan masa lalunya sendiri
Semoga saja juga berdamai denganku atau dengan teman sekos-kosan dulu

BY : Syariful Alim

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Labels

air (4) airmata (3) aku (2) allah (12) anak (5) angin (2) api (1) arti (22) arti bahasa jawa (27) artis (4) asa (9) asmara (22) ayah (3) bahagia (3) bahasa (22) bahasa jawa (24) bangkit (3) batu (3) berjuang (3) binatang (1) budaya (15) budaya jawa (14) bulan (1) bunga (2) canda (4) cerita (7) Chairil Anwar (5) cinta (66) damai (1) derita (1) doa (10) duka (9) dunia (9) elang (1) film (1) gadis (1) galau (22) gila (1) hakiki (3) harapan (5) hari (4) hati (59) hatiku (3) hidup (12) hidup. puisi hati (6) hujan (7) ibu (6) ikhlas (4) ilalang (1) indah (2) indonesia (27) istri (2) jakarta (1) jalaludin rumi (15) jalan (2) jalang (1) janji (5) jawa (28) jiwa (25) kangen (1) kasih (2) kata (44) kata bijak (25) kawin (1) kekasih (4) kenyataan (4) kisah (8) kopi (1) kota (1) kumpulan bahasa (22) langit (1) lara (1) laut (5) lelaki (16) luka (6) maaf (1) madura (1) malam (4) manusia (29) masjid (3) matahari (2) mati (5) melukis (1) mimpi (3) mutiara (6) nafas (1) nama (6) narasi (1) nasehat (10) nasib (1) nasihat (10) neraka (2) orang (5) orang miskin (1) pagi (6) pantai (2) pasir (2) penjara (3) peribahasa (20) peribahasa sunda (13) puisi (47) puisi hati (69) pulang (1) rabiah al adawiyah (15) rahasia (1) rasa (16) rembulan (2) rindu (19) rokok (2) rupiah (1) sahabat (17) sajak (21) sang pencipta (11) sedih (1) sejak (2) sejati (2) sempurna (1) senja (2) senyum (8) seorang (2) sepi (1) siang (1) sketsa (1) suci (1) suka (5) sunda (6) sunyi (1) sunyi. cinta (1) surat (2) surga (3) syair cinta (14) syariful alim (45) tanah (1) tangis (11) tawa (8) terbang (2) tuhan (38) tujuan (1) usaha (7) W.S Rendra (3) wajah (1) waktu (2) wanita (23)