Peribahasa Bahasa Sunda Part 3

Bahasa sunda bahasa asli orang orang jawa barat kota yang terkenal dengan budaya dan tempat wisatanya juga terkenal dengan masyarakatnya yang baik. para wanitanya cantik dan lelaki sudah tentu ganteng. banyak peribahasa yang tercipta disana sama seperti suku jawa yang mempunyai peribahasa semua suku di pulau jawa hampir memiliki persamaan budaya yang hanya berbeda pada penamaannya saja. salah satunya ya peribahasa ini. di dijawa pelavalannya yang agak sedikit medok lain lagi dengan orang sunda yang mempunyai pelafalan dan gaya bicara yang sedikit bernada. mau tau apa saja peribahasa yang ada di sunda. Langsung saja silakan dibaca.




1.      Cara badak cihea = kawas badak cihea
Berjalan lurus saja; kalau bertemu di jalan, sama sekali tidak pernah bertegur sapa dengan orang lain.

2.      Cara bueuk meunang mabuk = kawas bueuk meunang mabuk
Tertunduk dan tidak berani berbicara karena merasa bersalah.

3.      Cara cai dina daun bolang
Nasihat yang tidak dituruti sehingga tidak ada manfaatnya.

4.      Cara embe
Tidak mau mandi karena takut dengan air.

5.      Cara gaang katincak
Mulanya ramai sekali, sekarang menjadi sepi sekali.

6.      Cara hurang, tai ka hulu-hulu
Bodoh sekali.

7.      Cara jogjog mondok
Tidak bisa diam sehingga gaduh sekali.

8.      Cara merak
Sangat suka makan yang pedas-pedas.

9.      Cara simeut hiris, tai kana beuheung-beuheung
Sungguh bodoh sekali sehingga mudah dibodohi atau ditipu orang lain.

10.  Carang takol
Sedikit berbicara, hanya yang penting saja.

11.  Careham hayameun
Mudah sekali lapar.

12.  Caringcing pageuh kancing, saringset pageuh iket
Berhati-hati, menutup pintu rapat-rapat, dsd., siap siaga kalau ada marabahaya yang mengancam.

13.  Cecendet mande kiara (cileuncang mande sagara)
Orang kecil ingin menyamai orang yang besar pengaruhnya atau orang miskin ingin menyamai orang kaya.

14.  Cengkir gading papasangan
Payudara wanita yang masih kencang.

15.  Ceplak pahang
Berkata terus terang tanpa tendeng aling-aling walaupun tidak mengenakkan hati dan perasaan orang lain.

16.  Ceuli lentaheun
Suka mendengarkan sesuatu walaupun sebenarnya tidak pantas didengarkan olehnya.

17.  Cicing dina sihung maung
Mengabdi pada orang yang disegani sehingga ikut dihargai oleh orang lain, walaupun pada akhirnya hanya akan menyusahkan.

18.  Ciduh jeung reuhak
Sama jeleknya atau sama buruk tabitatnya.

19.  Cikal bungang
Mati lebih dahulu di dalam peperangan.

20.  Cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi legok
Jika rajin dan sabar, apa pun halangannya tentu akan bisa diatasi.

21.  Cilaka dua belas
Sungguh celaka sekali.

22.  Cileuncang mande sagara
Ingin menyamai orang yang diatas kita dalam hal hartkat, derjat, atau kekayaannya.

23.  Cindul teureupeun
Dikatakan kepada mata yang pinggirnya agak membengkak.

24.  Ciri sabumi cara sadesa
Beda tempat, beda pula adat kebiasaannya.

25.  Clik putih clak herang
Ikhlas, keluar dari hati yang bersih.

26.  Congo-congo ku amis, mun rek amis (o)ge puhuna
Anaknya bukan orang baik, karena orang tuanya pun begitu.

27.  Copong pikir
Senang hati, tak ada yang harus dipikirkan lagi.

28.  Cruk-crek
Gonta-ganti istri.

29.  Cucuk panon
Tidak adil ketika memberi atau membagikan sesuatu.

30.  Cucuk rungkang
Perkara kecil atau tidak seberapa, tetapi kalau dibiarkan bisa menggangu pada perkara yang lebih besar.

31.  Cueut ka hareup
Sudah tua, sudah dekat dengan ajal.

32.  Cukang tara neangan nu ngising
Orang yang ingin ditolong sudah sepantasnya jika datang sendiri kepada orang yang akan dimintai pertolongan.

33.  Cukup belengur
Senang memberi kepada orag lain, tetapi tiadak pernah memikirkan diri sendiri.

34.  Cul dogdog tinggal igel
Meninggalkan pekerjaan pokok, lalu melakukan pekerjaan yang tidak berarti, tidak akan ada hasilnya.

35.  Cunduk waktu ninggang mangsa
Sudah tiba pada saatnya.

36.  Daek macok embung dipacok
Hanya ingin diberi tak mau memberi atau hanya mau meminta saja tapi tak mau dimintai.

37.  Dagang oncom rancatan emas
Modal besar sedangkan barang yang dijual atau laba yang diambil tidak seberapa.

38.  Dagang peda ka cirebon = dagang pindang ka Cirebon
Tidak laku dagangannya karena menjual barang kepada orag yang biasa membbuat barang itu.

39.  Dah bawang dah kapas = dah kapas dah bawang
Jual beli dengan kontan.

40.  Dahar kawas meri
Makan tidak tertib, meninggalkan remah di sana sini.

41.  Daharna sakeser daun
Sebutan untuk anak-anak yang sering sekali makan, hampir tiada hentinya.

42.  Daluang katinggang mangsi
Mudah-mudahan ada jodoh.

43.  Darma wawayangan bae
Hanya sekadar melakoni saja, sebab segala sesuatunya sudah ada yang mengatur.

44.  Datang katingali tarang, undur katingali punduk
Jika pergi, tidak berlalu begitu saja; pamitan lebih dahulu ketika akan pergi seperti ketika datangnya.

45.  Dedenge tara
Mendengar kabar atau cerita, namun tidak mengerti susunannya atau alurnya.

46.  Dengdek topi
Tidak adil dalam membuat keputusan, berat sebelah.

47.  Deugdeug tanjeuran
Didatangi dan ditonton orang karena mahir dalam berkesenian, misalnya mahir menyanyi, bermain kecapi.

48.  Deukeut bau tai, jauh seungit kembang
Dengan saudara itu jika berdekatan biasanya suka kurang baik, tetapi jika berjauhan selalu baik da merindukannya.

49.  Deukeut deuleu pondok lengkah
Kurang pengetahuan serta tidak bisa leluasa dalam berpergian.

50.  Deukeut-deukeut anak taleus
Walaupun berdekatan, tetapi tidak tahu bahwa sesungguhnya masih terikat tali persaudaraan.

51.  Deungeun haseum
Tidak ada hubungan saudara sedikit pun.

52.  Di bawah tangan
Tidak mengikutsertakan saksi dari pihak yang berwajib.

53.  Diadukumbangkeun
Dua orang manusia atau dua ekor bintang, dipegang pundaknya kemudian saling diadukan keningnya dengan sekuat tenaga.

54.  Dianakterekeun
Tidak dihiraukan.

55.  Diangeuncareuhkeun
Dibiarkan saja tidak dimakan atau diabaikan.

56.  Dibabuk lalay
Dihujani pukulan.

57.  Dibejerbeaskeun
Dijelaskan sejelas-jelasnya.

58.  Dibere sabuku menta sajeungkal, dibere sajeungkal menta sadeupa.
Diberi hati miinta jantung.

59.  Dibeuleum seuseur
Disuruh dipercepat supaya lekas selesai.

60.  Dibeuweung diutahkeun
Dipertimbangkan baik-baik.

61.  Dibilang peuteuy
Dihitung satu per satu.

62.  Didago-dago tilewo
Dinanti-natikan ,tetapi ternyata tidak datang.

63.  Didgoan ku seeng nyengsreng
Tersedak oleh kebutuhan rumah tangga atau keperluan sehari-hari.

64.  Diguley ku taina
Uang yang diusahakan semakin lama bertambah, bukan karena ditambah modalnya, tetapi karena keuntungannya yang besar.

65.  Dihin pinasti anyar pinanggih
Segala hal yang terjadi sekarang sesungguhnya sudah ditakdirkan lebih dulu oleh Tuhan.

66.  Dihurunsuluhkeun
Disamaratakan dengan orang yang berdosa.

67.  Dijieun hulu teu nyanggut, dijieun buntut teu ngepot
Tidak bisa diarahkan pada kebaikan.

68.  Dijieun lalab rumbah
Tidak dihargai, ditelantarkan, dianggap tidak seberapa.

69.  Dikeprak reumis
Disuruh mengerjakan banyak pekerjaan berat.

70.  Dikepung wakul buaya mangap
Dikepung oleh musuh yang lengkap persenjataannya.

71.  Dikerid peuti
Dibawa semua, seisi rumah atau seisi kampung.

72.  Dikompetdaunkeun = disakompetdaunkeun
Disamaratakan, tidak dipisah-pisahkan.

73.  Dikungkung teu diawur, dicangcang teu diparaban
Seorang istri yang ditelantarkan suaminya; dicerai tidak, dinafkahi pun tidak.

74.  Dininabobokeun
Dibuai oleh janji manis supaya tetap patuh kepada pemerintah.

75.  Dipake cocok conggang
Tidak diperhatikan sama sekali, diabaikan begitu saja.

76.  Dipiamis buah gintung
Disangka baik hati, tetapi ternyata jahat.

77.  Dipisudi mere budi
Dihukum tapi malah bermuka masam.

78.  Disiksik dikunyit-kunyit, dicacag diwalang-walang
Dihukum berat sekali; dihukum mati.

79.  Disuhun dina embun-embunan
Diterima dengan sangat senang.

80.  Disusul tepus
Yang terus disusul atrau terus dicari sampai dapat ditemukan.

81.  Ditangtang-ditengteng, dijieun bonteng sapasi
Sangat disayang.

82.  Ditegalambakeun
Ditelantarkan tidak dipelihara.

83.  Ditilik ti gigir lenggik, disawang ti tukang lenjang, diteuteup ti hareup sieup
Semampai dan cantik sekali parasnya.

84.  Ditiung geus hujan
Baru waspada setelah terjadi kecelakaan.

85.  Diwayangkeun
Sering diceritakan orang tentang kebaikannya atau keburukannya kepada orang banyak.

86.  Dogdog pangrewong
Orang yang hanya membantu-bantu pekerjaan daripada tidak sama sekali atau ikut nimbrung berbicara di luar yang dijadwalkan.

87.  Dogong-dogong tulak cau, geus gede dituar batur
Mengharapakan anak gadis untuk dijadikan istri sejak kecil, namun ketika sudah besar disunting orang lain.

88.  Dosa salaput hulu
Banyak sekali dosanya.

89.  Dug hulu pet nyawa
Bekerja keras hampir tiada henti.

90.  Dug tinetek
Bekerja keras hampir tiada henti.

91.  Duit pait
Uang yang tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan pribadi, uang negara atau uang titipan.

92.  Duit panas
Uang yang tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan pribadi, uang negara atau uang titipan.

93.  Dukun lintuh kasakit matuh
Telah banyak mengeluarkan uang untuk berobat kepada dukun, namun penyakit tak kunjung hilang.

94.  Dulang tinande
Perempuan itu hanya menurut saja, sebagaimana diatur atau diperintah oleh suaminya.

95.  Dulur pet ku hinis
Saudara kandung, saudara seayah seibu.

96.  Duum tinggi
Membagi-bagikan apa pun dengan tidak adil, ada yang banyak ada yang sedikit.

97.  Eleh deet
Walau tidak sesuai dengan isi hati, terpaksa harus menyetujui keinginan orang lain karena kasihan.

98.  Elmu ajug
Bisa memberi nasihat pada orang lain, tetapi dia sendiri tidak dapat menjalankannya.

99.  Elmu angklung
Tidak sopan atau tidak menghormati orang tua.

100. Elmu sapi
Bersatu dalam hal yang kurang baik.

Semoga Bermanfaat :))



1 Response to "Peribahasa Bahasa Sunda Part 3"

ehem said...

makasih banyak... :D

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Labels

air (4) airmata (3) aku (2) allah (12) anak (5) angin (2) api (1) arti (22) arti bahasa jawa (27) artis (4) asa (9) asmara (22) ayah (3) bahagia (3) bahasa (22) bahasa jawa (24) bangkit (3) batu (3) berjuang (3) binatang (1) budaya (15) budaya jawa (14) bulan (1) bunga (2) canda (4) cerita (7) Chairil Anwar (5) cinta (66) damai (1) derita (1) doa (10) duka (9) dunia (9) elang (1) film (1) gadis (1) galau (22) gila (1) hakiki (3) harapan (5) hari (4) hati (59) hatiku (3) hidup (12) hidup. puisi hati (6) hujan (7) ibu (6) ikhlas (4) ilalang (1) indah (2) indonesia (27) istri (2) jakarta (1) jalaludin rumi (15) jalan (2) jalang (1) janji (5) jawa (28) jiwa (25) kangen (1) kasih (2) kata (44) kata bijak (25) kawin (1) kekasih (4) kenyataan (4) kisah (8) kopi (1) kota (1) kumpulan bahasa (22) langit (1) lara (1) laut (5) lelaki (16) luka (6) maaf (1) madura (1) malam (4) manusia (29) masjid (3) matahari (2) mati (5) melukis (1) mimpi (3) mutiara (6) nafas (1) nama (6) narasi (1) nasehat (10) nasib (1) nasihat (10) neraka (2) orang (5) orang miskin (1) pagi (6) pantai (2) pasir (2) penjara (3) peribahasa (20) peribahasa sunda (13) puisi (47) puisi hati (69) pulang (1) rabiah al adawiyah (15) rahasia (1) rasa (16) rembulan (2) rindu (19) rokok (2) rupiah (1) sahabat (17) sajak (21) sang pencipta (11) sedih (1) sejak (2) sejati (2) sempurna (1) senja (2) senyum (8) seorang (2) sepi (1) siang (1) sketsa (1) suci (1) suka (5) sunda (6) sunyi (1) sunyi. cinta (1) surat (2) surga (3) syair cinta (14) syariful alim (45) tanah (1) tangis (11) tawa (8) terbang (2) tuhan (38) tujuan (1) usaha (7) W.S Rendra (3) wajah (1) waktu (2) wanita (23)