Batu yang tak gerah diselimuti panas
Batu yang menggelinding dari puncak ke alas
Batu berwarna bening tetirah syurgawi
Batu bertuah mencipta nalar duniawi
Adalah wanitamu
Yang membakar batu menjadi serpih debu
Yang menggerai batu pada pualam biru
Yang membius bau batu menjadi candu
Yang mendera luka batu hingga beku
haru
Adalah kamu
Pada batu apa?
Pada batu mana?
Kau tancapkan semua cerita kedaluwarsamu
Bila masa lalu sekedar setumpukan batu sia-sia
Yang mengubur semua lenguh hatimu
Pada wanita yang diprasangka membatu
Mengapa menjadi bencana?
Mencipta airmatanya di ujung batu
Sahabat,
Setiap tumpukan batu yang kau miliki
Ada celah menganga
Disitulah cahaya melewati rongga batu
Tak bisakah kau,
Sejenak tafakur menikmati cahaya dari batu itu
Bukan menyerah kalah...
Lantas berpisah
Melupakan jutaan langkah
Meniadakan indah nuansa hatinya,
Saat menata batu-batumu?
BY : Syariful Alim