Jakarta 2011

Dari tepi kota jakarta
Semburat jutaan roda melintas memasuki rahimnya
Jutaan pencari nafkah menetapi gerak denyut nadinya
Penuh mimpi mengaliri urat-urat syarafnya
Penuh ilustrasi menginsipirasi para musisi
Membawa terbang para pencari diri
Meski ada juga kadang bersama para mucikari

Dari tengah kota jakarta
Sesak gedung menjulang tinggi
Setiap pantulan kacanya seperti berlian di temaram lampu
Jalan -jalan tak pelak penuh desah pejalan kaki
Hilir mudik metro mini hingga ke mobil pribadi
Ratusan trailer merayap menciptakan macet yang tak terbilang waktu
Manusia berdasi angkuh mencari sesuap nasi
Pengusaha sibuk menganalisa investasi
Politisi menari menghadiri pesta pengesahan regulasi
Selebriti menyanyikan lagu penuh nafsu
Mewah kota jakarta memberi janji yang terlena

Dari tengah kota jakarta
Tepi sungainya pasrah ditiduri para jelata
Kaum papa terlentang di bawah jalan layangnya
Anak-anaknya menjadi penjaja bahkan peminta
Berebut sekeping uang penumpang bis kota
Sebagian berbaju lusuh penuh debu
Sebagian tak bersandal kaki
Sebagian wajahnya hitam
Sebagian berbekal gitar kuno
Sebagian sekedar menjulurkan tangan mungilnya
Terik matahari jakarta mengancam hidup mereka

Dari tepi kota jakarta
Terlihat jelas betapa binal hidup ini
Bagi sebagiannya, jakarta tetap menarik untuk ditaklukan
Bagi sebagiannya, jakarta sekedar tempat persinggahan

jakarta hari ini
lebih berdandan merias diri
jakarta sarat halusinasi
hari demi hari
jakarta menelan pagi begitu singkatnya
jakarta memanjangkan malam begitu riuhnya

dari tepi kota jakarta tepatnya di bekasi
jakarta tidak lagi menjadi ibu tiri
jakarta telah menjadi anak tak tahu diri
memenjarakan ibu pertiwi
di petak sempit sejarah republik ini
mungkin karena politisi dan petingginya terlalu sering onani dan berekstasi !

BY : Syariful Alim

0 Response to "Jakarta 2011"

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Labels

air (4) airmata (3) aku (2) allah (12) anak (5) angin (2) api (1) arti (22) arti bahasa jawa (27) artis (4) asa (9) asmara (22) ayah (3) bahagia (3) bahasa (22) bahasa jawa (24) bangkit (3) batu (3) berjuang (3) binatang (1) budaya (15) budaya jawa (14) bulan (1) bunga (2) canda (4) cerita (7) Chairil Anwar (5) cinta (66) damai (1) derita (1) doa (10) duka (9) dunia (9) elang (1) film (1) gadis (1) galau (22) gila (1) hakiki (3) harapan (5) hari (4) hati (59) hatiku (3) hidup (12) hidup. puisi hati (6) hujan (7) ibu (6) ikhlas (4) ilalang (1) indah (2) indonesia (27) istri (2) jakarta (1) jalaludin rumi (15) jalan (2) jalang (1) janji (5) jawa (28) jiwa (25) kangen (1) kasih (2) kata (44) kata bijak (25) kawin (1) kekasih (4) kenyataan (4) kisah (8) kopi (1) kota (1) kumpulan bahasa (22) langit (1) lara (1) laut (5) lelaki (16) luka (6) maaf (1) madura (1) malam (4) manusia (29) masjid (3) matahari (2) mati (5) melukis (1) mimpi (3) mutiara (6) nafas (1) nama (6) narasi (1) nasehat (10) nasib (1) nasihat (10) neraka (2) orang (5) orang miskin (1) pagi (6) pantai (2) pasir (2) penjara (3) peribahasa (20) peribahasa sunda (13) puisi (47) puisi hati (69) pulang (1) rabiah al adawiyah (15) rahasia (1) rasa (16) rembulan (2) rindu (19) rokok (2) rupiah (1) sahabat (17) sajak (21) sang pencipta (11) sedih (1) sejak (2) sejati (2) sempurna (1) senja (2) senyum (8) seorang (2) sepi (1) siang (1) sketsa (1) suci (1) suka (5) sunda (6) sunyi (1) sunyi. cinta (1) surat (2) surga (3) syair cinta (14) syariful alim (45) tanah (1) tangis (11) tawa (8) terbang (2) tuhan (38) tujuan (1) usaha (7) W.S Rendra (3) wajah (1) waktu (2) wanita (23)